Mohon tunggu...
SYAHIRUL ALEM
SYAHIRUL ALEM Mohon Tunggu... Pustakawan - Pustakawan

hobi Menulis dan Berkebun Profesi Pustakawan dan wirausaha

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ramadhan dan Spirit Pembebasan Sosial

8 Maret 2024   08:20 Diperbarui: 8 Maret 2024   08:37 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan spirit pembebasan sosial saatnya sikap penghambaan terhadap materi harus segera dialih fungsikan dari usaha untuk memperkaya diri menjadi lahan untuk beramal shaleh yaitu dengan menghidupkan lembaga-lembaga zakat, infak dan shodaqoh untuk membantu sesamanya terutama umat Islam yang ditimpa berbagai kesusahan hidup. Dari 270-an juta penduduk Indonesia.

Saat ini masih banyak umat Islam yang membutuhkan uluran tangan mereka para dermawan. Tantangan kesenjangan sosial yang makin melebar merupakan bukti nyata yang harus dijawab oleh segenap insan yang beriman sehingga diharapkan pada bulan Ramadhan ini sesama umat Islam saling membantu terutama bagi mereka yang diberi kelebihan rizki melalui zakat dan sedekah, Jika kesadaran tersebut tumbuh sebagai bagian dari spirit sosial ibadah puasa Ramadhan maka dapat berefek dengan berbagai pemberantasan penyakit masyarakat seperti judi, preman dsb karena selama ini kehidupan yang termarginalkan mengakibatkan merebaknya penyakit-penyakit sosial, sebagai bentuk ikhtiar bukan dalam rangka memvonis maka dari itu akan lebih baik jika spirit pembebasan sosial menebarkan aksi aksinya dalam bentuk perhatian bukan melakukan sweeping atau aksi kekerasan yang berdampak makin teropininya umat Islam sebagai umat yang selalu mengedepankan kekerasan dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sosial.

Perjuangan pembebasan sosial yang dimulai dari hal-hal yang sifatnya privasi harus terus diupayakan untuk menembus ruang-ruang publik sebagai bentuk amar ma'ruf nahi mungkar dengan melihat potensi umat Islam Sebagai umat mayoritas diharapkan spirit pembebasan sosial mendapat perhatian dan dukungan dari pemerintah, berbagai upaya penertiban yang dilakukan oleh pemerintah adalah ikhtiar untuk senantiasa menghormati bagi mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan ini yaitu dengan melakukan penutupan berbagai tempat hiburan.

Inti dari sebuah spirit pembebasan sosial adalah sebuah tindakan agar dalam menjalankan ibadah puasa merupakan sarana untuk menggembleng kehidupan manusia menjadi insan yang benar-benar mampu menyeimbangkan pesan-pesan kehidupan dunia dan akhirat baik dalam ranah privat maupun publik.

Selain itu yang tidak kalah pentingnya adalah sebuah pesan moral pentingnya media baik media social maupun cetak sebagai bagian dari alat untuk saling bersinergi dalam upaya membangun watak manusia manusia yang tercerahkan hasil dari pendalaman spiritual ibadah puasa sehingga spirit yang terbentuk adalah bagian dari pemurnian ruang publik dari sikap taklid.

Sehingga Pemberitaan dan opini yang terbentuk bukan hal yang berbau sadisme seperti pembunuhan, perkosaan maupan korupsi yang merusak nalar kemanusiaan yang bila teropinikan secara terus menerus berubah menjadi pembiasaan.


Dengan menjadikan media massa sebagai relasi dari spirit pembebasan sosial untuk sama sama menyajikan berita yang lebih mengedepankan moral kemanusiaan sebagai penghargaan atas pelatihan-pelatihan spiritual selama ibadah puasa Ramadhan.

Bagi umat Islam saat ini pentingnya mengapresiasi upaya Penutupan tempat-tempat sumber maksiat seperti tempat hiburan malam sebagai wujud ikhtiar pemerintah karena akan menjadi beban sosial yang harus ditanggung dan juga bagi para penghuninya untuk kembali ke jalan yang benar selain melakukan pembinaan rohani juga upaya untuk membantu mencari sumber ekonomi secara halal dan thoyyib.

Kesadaran --kesadaran fungsional spirit pembebasan sosial menjadi puasa Ramadhan sebagai kawah candradimuka yang akan mendidik manusia menjadi inspirator spirit pembebasan sosial yang diharapkan menjadi naluri bawah sadar manusia artinya tanpa harus di perintah hal tersebut otomatis akan bergerak dengan sendirinya.

Sebagai naluri bawah sadar manusia tentu setiap insan akan merasa tergugah untuk segera membebaskan diri dari beban sosial. Bulan ramadhan 1445 H adalah momentum untuk bekerja mencari hidayah Allah SWT, bagi mereka yang selama ini selalu memanfaatkan aji mumpung tentu merupakan wahana untuk selalu berinstropeksi diri kembali menjadi insan yang mulia. (Syahirul Alem, Pustakawan SMP Muhammadiyah 1 Kudus)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun