Mohon tunggu...
Marselinus Teduh Pameling
Marselinus Teduh Pameling Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa uksw

bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengolahan [Kreanova] Limbah Bonggol Jagung Menjadi Media Jamur

28 Oktober 2023   14:27 Diperbarui: 28 Oktober 2023   15:51 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Halo teman-teman!

Tahukah kalian bahwa janggel atau bonggol jagung ini sangat banyak manfaatnya salah satunya yaitu dengan mengolahnya menjadi media jamur dan jamur nya dapat dikonsumsi atau dijual.

Berikut penjelasn tentang jagung!

Jagung merupakan salah satu komoditas yang banyak dibudidayakan petani setelah padi. Produksi jagung nasional menunjukkan peningkatan luas tanam dan produksi jagung yang signifikan. Pada tahun 2006, produksi jagung nasional mencapai 12 juta ton dan pada tahun 2013 produksi jagung nasional meningkat menjadi 18,51 juta ton . Provinsi penghasil utama jagung di Indonesia adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, Lampung, Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, dan Jawa Barat. Jagung yang merupakan sumber karbohidrat mempunyai potensi yang cukup potensial untuk dikembangbangkan terutama di daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat yang sekarang ini sedang hangat-hangatnya di sosialisasikan tentang penganekaragaman pangan non beras.Permasalahan yang seringkali terjadi adalah limbah hasil pertanian, salah satunya adalah bonggol jagung semakin banyak dan belum banyak dimanfaatkan untuk diolah menjadi produk lain. Bonggol jagung merupakan salah satu limbah lignoselulosa yang umumnya digunakan sebagai pakan ternak, dibuang atau dibakar untuk mengurangi penumpukan sampah. 

Data dari BPS tahun 2014 menyatakan bahwa produksi jagung di Indonesia dari tahun ke tahun selalu meningkat, dari sekitar 11 juta ton per tahun di 2004 menjadi 18 juta ton per tahun di 2014. Kenaikan produksi jagung selalu diikuti dengan kenaikan produksi bonggol jagung, yang jumlahnya sekitar 40% dari total produksi jagung. Pemanfaatan bonggol jagung sebagai alternatif media tanam pada jamur dapat mengatasi masalah penumpukan sampah yang memicu terjadinya pencemaran lingkungan. Zat yang terkandung dalam bonggol jagung mampu membantu pertumbuhan jamur, sebagaimana penggunaan serbuk kayu. Limbah jagung berupa bonggol mengandung selulosa 42,43% dan lignin sebesar from corncobs media. Jagung memiliki karbon sebesar 48,22%; oksigen 42,94%; hidrogen 6,2%; sulfur 0,13% dan nitrogen 1,57%. Bonggol jagung mengandung nitrogen bebas 53,5%, protein 2,5% dan serat kasar 32%. Bonggol jagung mengandung 6% lignin, 41% selulosa, dan 36% hemiselulosa. 

Tingginya kandungan lignoselulosa pada bonggol jagung ini menyebabkan adanya potensi bonggol jagung bertindak sebagai media tanam alternatif dalam budidaya jamur , Sedangkan fosfor banyak terkandung saat awal pembungaan. Jamur merang memerlukan pupuk TSP dan NPK dalam pertumbuhannya. Unsur N dan P dapat diperoleh melalui limbah bonggol jagung, sedangkan unsur K dapat diperoleh melalui bekatul atau dedak padi. Jamur janggel jagung termasuk jenis jamur dari golongan Basidiomycota karena mempunyai basidium (seperti payung), dan dapat dibudidayakan oleh petani di rumah sendiri.  Daripada dibuang begitu saja, janggel jagung bisa digunakan sebagai media untuk penumbuhan jamur janggel.  Physarum Polycephalum yaitu jamur pada tongkol jagung atau di Kabupaten Bondowoso sering disebut sebagai kolat deremian dapat menjadi alternatif asupan nutrisi tubuh. Karena memiliki kandungan berupa bahan kering 90,0%, protein kasar 2,8%, lemak kasar 0,7%, abu 1,5%, serat kasar 32,7%, dinding sel 80%, selulosa 25,0%, lignin 6,0%, dan ADF 32% 

Alat dan Bahan Pembuatan Jamur!

Alat yang digunakan dalam program ini adalah karung goni, terpal, ember, nampan. plastik, papan. Sedangkan bahan yang digunakan adalah bonggol jagung, ragi 7 butir, bekatul 2 kg dan urea 500 gr.

Tata Cara Pengolahan Bonggol Jagung Sebagai Media Tanam Jagung!

  • Menyiapkan papan untuk membuat kotak dengan ukuran 100 cm x 500 cm x 20 cm untuk meletakan bonggol jagun atau sebagai wadah/tempat.
  • Kemudian karung bekas di letakan sebagai alas di bawahnya. Umumnya menggunakan karung goni. Karung di gunakan karena jamur adalah jenis tanaman yang menyukai lokasi yang lembab dan panas, nah karung ini mempunyai bahan yang panas dan daya serap air cukup lama.
  • Dimasukan bonggol jagung ke dalam kotak yang telah di bbuat dengan tinggi kurang lebih 15 cm.
  • Pembuatan adonan dengan cara dicampurkan semua bahan yang sudah di siapkan ragi, pupuk bekatul menjadi satu diaduk secara rata, selnjutnya adonan tersebut di bagi menjadi dua,yaitu untuk adonan basah dan kering.
  • Di campurkan bahan-bahan yang sudah di siapkan yaitu ragi dan urea menjadi satu di dalam bak, tambahkan dengan air secukupnya,di aduk rata (adonan basah).
  • Di siram secara merata dan secukupnya ke dalam kotak yang berisi bonggol jagung. Setelah itu di taburkan bekatul secara merata dan secukupnya. 
  • Di tutup/ di tumpuk kembali dengan menggunakan bonggol jagung setinggi 15 cm kemudian,
  • Di campurkan kembali ragi,bekatul dan urea tadi sampai merata (tanpa adonan kering), di taburkan secara merata di atas bonggol jagung.
  • Di lakukan penyiraman dengan air bersih sampai basah kemudian tutup rapat dengan menggunakan terpal.
  • Di tunggu hingga jamur mucul selama beberapa hari, di siram secara berkala untuk menjaga kelembaban.
  • Jamur ini bisa di panen ketika sudah berumur kurang labih 10 hari dari terahir proses pembuatan, panen bisa di lakukan pagi atau sore hari,bentuk jamur seperti jamur kedelai berbentuk bulat dan mempunyai tongkat.

Dalam kegiatan pengolahan bonggol jagung sebagai media tanam jamur, hal yang perlu di perhatikan adalah lokasi pembuatan, lokasi yang di gunakan harus tetap terkena sinar matahari tetapi terlindungi dari air hujan karena jamur janggel membutuhkan kondisi udara yang lembab dengan suhu udara yang tinggi untuk pertumbuhannya. Media tanam diusahakan jangan dibuat di atas lantai semen atau lantai kramik, melainkan langsung diatas permukaan tanah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun