Branjang, 6 Oktober 2025 - Dunia pendidikan dasar terus bergerak maju dengan hadirnya inovasi pembelajaran berbasis teknologi digital. Salah satu wujud nyata datang dari Dwi Nurwati Azizah, mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang (UNNES), yang telah mengembangkan dan membagikan ilmu mengenai penerapan Diorama Berbasis Augmented Reality (AR) pada Ekosistem Habitat Hewan untuk Peserta Didik Kelas III melalui platform Assemblr Edu.
Kegiatan ini tidak hanya berfokus pada pengembangan media pembelajaran, tetapi juga merupakan bagian dari Bhakti Akademisi Universitas Negeri Semarang dalam mendukung peningkatan mutu pendidikan dasar di daerah. Melalui program ini, pengetahuan dan keterampilan teknologi digital dibagikan langsung kepada guru dan siswa di SD Negeri Branjang, sebagai upaya penerapan inovasi pembelajaran yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
Media pembelajaran Diorama Berbasis Augmented Reality (AR) ini menggabungkan model diorama fisik dengan teknologi digital interaktif. Dengan menggunakan aplikasi Assemblr Edu, peserta didik dapat melihat hewan dan habitatnya muncul dalam bentuk tiga dimensi (3D) hanya dengan memindai marker pada diorama. Hal ini menciptakan pengalaman belajar yang lebih nyata, menarik, dan menyenangkan.
Menurut Dwi Nurwati Azizah, penggunaan Assemblr Edu sebagai sarana pembelajaran berbasis teknologi memberikan pengalaman baru bagi peserta didik sekolah dasar, khususnya dalam memahami konsep ekosistem dan habitat hewan yang abstrak.
"Melalui Assemblr Edu, siswa dapat berinteraksi langsung dengan objek tiga dimensi yang lebih nyata dan interaktif. Hal ini membantu mereka memahami konsep secara lebih mendalam sekaligus meningkatkan minat belajar," jelas Dwi.
Kepala Sekolah SD Negeri Branjang, Trimana, S.Pd., M.Si, menyambut baik kegiatan Bhakti Akademisi tersebut dan memberikan apresiasi tinggi atas kontribusi UNNES melalui Dwi Nurwati Azizah. Dalam surat pengakuan resmi, beliau menuliskan:
"Saya mengucapkan terima kasih dan akan terus menerapkan hasil karya tersebut untuk meningkatkan produktivitas di SD Negeri Branjang kami. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya untuk digunakan sebagaimana mestinya."
Bapak Trimana menambahkan bahwa kegiatan ini selaras dengan visi sekolah dalam mengembangkan pembelajaran kreatif, inovatif, dan berbasis teknologi digital.
"Kolaborasi antara akademisi dan sekolah dasar seperti ini sangat bermanfaat. Melalui karya berbasis Augmented Reality, siswa kami belajar dengan cara yang lebih menyenangkan dan bermakna," ujarnya.