Kapolri Listyo Sigit Blak-blakan: Sempat Terpikir Mundur Saat Kerusuhan Agustus 2025
Kompasiana -- Suasana kerusuhan yang melanda sejumlah daerah pada Agustus 2025 ternyata menyisakan cerita mengejutkan dari pucuk pimpinan Polri. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo secara blak-blakan mengungkap bahwa dirinya sempat terpikir untuk mengundurkan diri dari jabatannya.
"Situasi pada saat itu sangat berat. Saya pribadi sempat terpikir untuk mundur. Namun banyak pertimbangan, terutama masukan dari pejabat tinggi di internal Polri, yang akhirnya membuat saya tetap bertahan," ujar Listyo dalam sebuah kesempatan diskusi internal yang belakangan bocor ke publik.
Kerusuhan Agustus 2025 disebut sebagai salah satu ujian terberat Polri dalam beberapa tahun terakhir. Aksi massa yang meluas di sejumlah kota besar menimbulkan bentrokan, perusakan fasilitas publik, hingga korban luka. Aparat di lapangan menghadapi situasi dilematis: menjaga ketertiban tanpa menambah eskalasi kekerasan.
Kapolri menuturkan, beban psikologis dan tanggung jawab moral yang dipikulnya begitu besar. "Ketika ribuan anggota saya harus berhadapan dengan massa, ketika ada korban di lapangan, saya merasa seluruh beban itu ada di pundak saya. Saat itulah pikiran untuk mundur muncul," katanya.
Namun, menurut sumber internal Polri, sejumlah pejabat tinggi memberikan pandangan bahwa pengunduran diri justru akan memperburuk keadaan. Stabilitas lembaga kepolisian dianggap harus dijaga dengan soliditas, bukan pergantian pucuk pimpinan di tengah krisis.
Meski akhirnya bertahan, Kapolri mengakui bahwa pengalaman tersebut menjadi refleksi besar bagi dirinya. Ia menegaskan komitmen untuk memperbaiki institusi, meningkatkan komunikasi dengan masyarakat, serta memastikan Polri tetap profesional dalam menghadapi situasi sulit.
"Yang paling penting, kami belajar banyak dari kejadian itu. Polri akan terus berbenah agar setiap langkahnya selalu berpihak pada kepentingan bangsa dan rakyat," tegasnya.
Pernyataan terbuka Kapolri ini menuai beragam reaksi. Sebagian menilai kejujuran Listyo sebagai sikap manusiawi yang menunjukkan betapa beratnya tanggung jawab seorang Kapolri. Namun ada pula kritik yang menyebut pernyataan itu bisa menimbulkan keraguan publik terhadap keteguhan pimpinan Polri.
Apapun respons publik, satu hal jelas: kerusuhan Agustus 2025 akan tercatat sebagai salah satu momen paling menentukan dalam sejarah kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo di tubuh Polri.
Zefferi (Kompas Tv)Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI