Jakarta -- Nama Seto Mulyadi atau akrab disapa Kak Seto sudah puluhan tahun melekat di hati masyarakat Indonesia sebagai sosok yang konsisten memperjuangkan hak-hak anak. Dengan rambut panjang lurus yang khas dan sapaan "Kak" yang penuh kehangatan, ia menjadi ikon sahabat sekaligus pelindung bagi generasi muda bangsa.
Lahir di Klaten, Jawa Tengah pada 28 Agustus 1951, Kak Seto meniti karier dari dunia pendidikan. Sejak menempuh pendidikan psikologi di Universitas Indonesia, ia telah menaruh perhatian besar pada perkembangan dan kebahagiaan anak-anak. Perjalanannya semakin dekat dengan dunia anak saat ia bergabung dengan tokoh legendaris anak-anak, Pak Kasur, pada era 1970-an.
Dari sanalah, Kak Seto semakin dikenal luas lewat berbagai program dan aktivitas ramah anak. Ia bukan hanya tampil di layar kaca, melainkan juga aktif menulis buku, memberi penyuluhan, serta hadir di tengah masyarakat untuk mendidik orang tua mengenai pentingnya pola asuh positif.
Peran Kak Seto semakin besar ketika ia dipercaya memimpin Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) pada 2004--2010. Di masa itu, ia aktif menangani berbagai kasus kekerasan, penelantaran, hingga eksploitasi terhadap anak. Setelahnya, ia mendirikan dan memimpin Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) sebagai wujud komitmen berkelanjutan terhadap perlindungan anak.
Ketekunan Kak Seto dalam memperjuangkan hak anak membuatnya meraih berbagai penghargaan, baik dari pemerintah maupun lembaga internasional. Ia dinilai sebagai tokoh yang berhasil menggaungkan tiga hak dasar anak: hak untuk hidup, hak untuk tumbuh dan berkembang, serta hak untuk dilindungi dan didengar pendapatnya.
Meski kini usianya sudah lebih dari tujuh dekade, semangat Kak Seto tidak pernah padam. Ia masih aktif mengisi seminar, mendampingi anak korban kekerasan, hingga menyuarakan kebijakan ramah anak di tingkat nasional. "Anak-anak berhak untuk bahagia. Mereka bukan hanya calon masa depan bangsa, tetapi juga manusia yang harus dihargai sejak dini," ujarnya dalam berbagai kesempatan.
Dengan kiprahnya yang panjang dan konsisten, Kak Seto kini bukan sekadar tokoh publik, melainkan simbol perjuangan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih peduli terhadap hak dan masa depan anak-anaknya.
Mau saya buatkan juga judul-judul alternatif berita biar lebih menarik seperti untuk media online?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI