Mohon tunggu...
Alvian Rifki
Alvian Rifki Mohon Tunggu... -

mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA jurusan KPI 2012\r\n\r\n\r\n\r\nalamat fb: https://www.facebook.com/alvian.r.hbbhbybk?ref=tn_tnmn\r\n \r\n\r\n alamat situs: http://alvianricie.blogspot.com/\r\n http://motivasibelajar.co.cc\r\n http://tentaralangitbrg.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Usulan, Sepasang Koran Elektronik di Traffic Lights

8 April 2013   09:07 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:32 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Di era globalisasi ini tidak lepas dari media. Semua orang pasti juga membutuhkan informasi. Sekarang memang kita dapat mendapatkan informasi khususnya media cetak. Tapi kita juga tidak tahu apakah  bisa menikmati media cetak selamanya. Di mana ada sebuah pertanyaan yang mengemukakan tentang hal ini, “mengapa penggunaan kertas menjadi persoalan besar?, Bukankah pohon termasuk sumber yang dapat diperbaharui?” Memang benar bahwa pohon bisa ditanam kembali. Tapi yang harus diperhatikan, masa daur ulang pohon tidaklah secepat proses penebangan dan produksi menjadi kertas.
Untuk jenis pohon akasia (acasia) - yang banyak digunakan sebagai bahan pembuatan bubur kertas- masa daur ulang tumbuhnya mencapai enam tahun. Bisa kita bayangkan berapa banyak pohon yang dibabat untuk memproduksi kertas. Belum lagi kita menghitung berapa banyak energi  dan listrik yang dibutuhkan untuk memproduksi kertas dan mengolah limbah yang dihasilkannya. Pabrik kertas adalah pengguna terbesar ketiga dari bahan bakar fosil di seluruh dunia. Dan industri tunggal terbesar yang menggunakan air untuk produk akhirnya.
Memang sekarang ada dua jenis kertas, yaitu, jenis daur ulang dan yang tidak dapat digunakan lagi. Kertas  yang langsung menghasilkan gas metana saat kertas membusuk, padahal gas metana berbahaya bagi kesehatan manusia dan tanaman. Dan ada jenis kertas daur ulang. Kita dapat menggunakan kertas daur ulang jika kita ingin menyelamatkan lingkungan. Namun demikian, hal ini tetap saja tidak akan memberikan hasil yang memuaskan jika kertas telah didaur ulang untuk keempat kalinya atau lebih.
Dosa terhadap lingkungan sebagai efek dari penggunaan kertas tidak berhenti sampai disitu. Hal itu masih harus ditambah lagi dengan dampak yang dihasilkan dari proses printing.  Tinta Printer berkontribusi merusak lapisan ozon.  Tinta yang biasa digunakan untuk mencetak selama ini menggunakan minyak petroleum sebagai pembawa pigmennya. Seperti diketahui, bahwa petroleum sebagai bagian dari hasil pengolahan minyak bumi tentu saja tidak dapat diperbaharui dan proses produksinya juga tidak ramah lingkungan.
Mengantisipasi punahnya media cetak, penulis mempunyai usulan dibuatkannya sepasang koran electronik di setiap traffic lights. Berbentuk monitor sebesar spanduk. Yang nantinya akan menciptakan masyarakat yang berwawasan luas. Serta pengguna jalan juga bisa lebih faham tentang isu-isu yang sedang buming di Indonesia dan setiap partisipasi masyarakat dalam mengutarakan pendapatnya lewat media tentang pemerintahan bisa memberikan pengaruh sangat besar terhadap masyarakat dan pemerintah itu sendiri. Dengan begitu akan terlihat kesadaran pemerintah untuk berhati-hati dalam menetapkan kebijakan karena selalu diawasi lewat media yang sering muncul di jalan raya dan masyarakat tidak tinggal diam bila kebijakan itu mengarah pada penindasan. Sehingga semua partisipasi rakyat bisa terakomodasi dengan baik.

Alvian Rifki
Mahasiswa semester 1 jurusan KPI
Fakultas Dakwah , UIN SUNAN KALIJAGA


Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun