Mohon tunggu...
Yoviana Dewi
Yoviana Dewi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Farmasi Universitas Muhammadiyah Malang

Fakultas Ilmu Kesehatan

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Komunikasi untuk Berinteraksi

21 Januari 2021   22:30 Diperbarui: 21 Januari 2021   22:48 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

  Judul Buku     : Komunikasi itu Ada Seninya

  Penulis             : Oh Su Hyang

  Halaman          : 174

  Tahun terbit   : 2020

  Penerbit           : Bhuana Ilmu Populer

Banyak orang  khawatir dengan apa yang hendak mereka katakan. Itu karena ucapan atau perkataan memiliki pengaruh sangat besar, baik dalam bisnis maupun kehidupan sehari hari. Buku “ Komunikasi itu Ada Seninya ” ditulis oleh Oh Su Hyang, seorang dosen dan pakar komunikasi asal Gingseng, Korea Selatan. 

Buku ini menjelaskan bagaimana komunikasi yang baik dan efektif. Oh Su Hyang juga mengajarkan seni berkomunikasi kepada siapa saja dan dimana saja, misalkan orang tua dengan anak, karyawan dan bos, bahkan kepada lawan jenis. Buku ini juga dilengkapi dengan strategi yang diberikan berdasarkan teori psikologis komunikasi dan riset ilmiah, meskipun Oh Su Hyang berasal dari Korea Selatan namun ia melakukan penelitian dan riset ilmiah tidak hanya di negara asalnya. Ia mengunjungi dan membandingkan di berbagai negara. 

Komunikasi itu ada seninya, tidak hanya asal mengucap. Kita bisa tiba tiba marah karena celetukan seseorang, dan terkadang kata kata yang dilontarkan secara tidak sengaja dapat melukai orang lain. Isi buku ini lebih mengarah pada tips atau teknik. Penulis berharap beberapa teknik yang diberikan dapat bermanfaat baik untuk para pembaca maupun pendengar.

Menarik lawan bicara dalam 3 detik lewat kesan pertama atau yang sering disebut first impression. Kesan pertama yang baik tidak hadir begitu saja, tidak hanya dari riasan rambut, dan pakaian, tetapi juga ekspresi wajah yang ramah dan tingkah laku yang halus. Artinya, cantik atau tampan saja tidak cukup. Ada tips yang disampaikan penulis dalam buku ini. Kita bisa memberikan kesan pertama melalui percakapan. Informasi atau kesan yang ditampilkan pertama kali lebih berpengaruh besar. Mulailah memperhatikan kesan pertama dalam komunikasi misalnya “ Halo, senang bertemu dengan Anda!” . 

Itulah tips yang diberikan saat anda pertama kali bertemu seseorang. Lalu, ulurkan tangan saat menginginkan sesuatu “perbanyaklah berjabat tangan jika ingin meraih kepercayaan dalam komunikasi” kutipan kalimat itu yang ditekankan penulis agar bisa diterapkan oleh banyak orang. Oh Su Hyang meneliti bahwa orang Korea Selatan cenderung memisahkan komunikasi dengan berjabat tangan. Padahal, jika hal ini dimanfaatkan dengan baik komunikasi akan lebih maksimal. 

Berjabat tangan tidak hanya dilakukan saat pertama kali bertemu sesorang. Semakin dipraktikan dengan tepat dalam keseharian, maka akan terlihat hasil yang bagus. Berjabat tangan juga memiliki efek yang membuat kita menghormati pihak lain. Dua contoh tips tersebut termasuk dalam teknik komunikasi psikologis untuk menyenangkan orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun