Mohon tunggu...
Immanuel Mario
Immanuel Mario Mohon Tunggu... Novelis - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Keresahan Hati

23 Juni 2020   12:36 Diperbarui: 23 Juni 2020   12:39 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Resah hati yang tak berdaya membuat diri melayang jauh seolah - olah tak punya masa depan yang baik justru semakin memburuk dikala kita inginkan hal yang kita punya diambil oleh orang demi kepuasannya bahkan sampai tak berpikir secara logis yang menjadi keinginan dan cita- cita dalam hidup saat hatinya resah karena keresahan orang yang membully dirinya hingga ingin bunuh diri itu penghancurkan masa depan kita sebagai makhluk sosial. 

Setiap persoalan pasti ada kritik dan juga saran yang bermanfaat, bermutu ada juga yang menyakiti hati sampai keresahan hati kita terus terpikir oleh kehaluan kita untuk mencapai yang ingin kita tuju  sebab keresahan hati memberi kesan yang menyimpang untuk tidak menjadi lebih berguna saat kita galau Beri sedikit waktu Biar keresahan hati tidak datang karena telah terbiasa dalam hati kita.  Intropeksi diri  untuk menjauhkan keresahan hati adalah merenungi tentang diri kita sendiri, terhadap apa yang telah kita lakukan dan yang sedang kita lakukan dan bagaimana langkah selanjutnya kedepan.
Dengan adanya resah dan keresahan merupakan pendorong untuk kita banyak berbuat yang seharusnya kita harus perbuat. Dengan munculnya resah dan keresahan berati pula kita menyadari bahwa kita selama ini tidak bisa berbuat banyak untuk diri kita sendiri dan buat orang lain.

Demikian pula orang tua terhadap anak; guru terhadap murid; atasan dengan bawahan;. Dengan perasaan resah dan keresahan itu pula memberikan pencerahan pemikiran atau mencairkan pikiran yang beku menjadi cair sehingga dapat berpikir positif untuk melakukan segala sesuatu yang perlu dilakukan perubahan dengan cara pikir dan capandang yang lebih maju, cara melihat permasalahan (resah dan kegelisahan), cara mengelolannya sebagai jalan keluarnya (solusinya). Bisa melakukan proses ini berarti kita bisa melakukan pendewasaan diri; kemampuan untuk menyelesaikan masalah sendiri, dan merupakan kemampuan awal (modal awal) untuk kita bisa menyelesaikan persolaan yang lebih luas di dalam suatu kelompok/tim, unit kerja atau organisasi. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun