Mohon tunggu...
12013Y
12013Y Mohon Tunggu... Seniman - Fresh Graduate

Real person trying to be more real by seeing reality as real as possible.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Curhatan Hati Pencari Kerja

13 April 2019   08:35 Diperbarui: 13 April 2019   11:42 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Transparansi

Tidak semuanya, tapi banyak juga yang tidak mau mempublikasi hasil tes calon pegawainya, kalaupun itu bersifat rahasia bukankah terlalu keterlaluan untuk menolak memberikan hasil tes kepada orang yang dites paling tidak. 

Ada apa sebenarnya sampai yang bersangkutanpun tidak berhak untuk tahu pada bagian mana ia akhirnya harus mundur. Padahal semua itu baik untuk dijadikan referensi meng-upgrade diri para job-hunter, bersiap untuk melanjutkan petualangannya mencari pekerjaan lain kedepan.

True story, salah satu peserta tes pada salah satu instansi yang berkenalan denganku mengeluh karena instansi tersebut tidak berkenan memberi tahu hasil tes kesehatannya.

Beliau memang tidak lolos pada tahap medical check-up, tapi hal ini tentu menimbulkan kegelisahan, yang bersangkutan menjadi bertanya-tanya ada penyakit apa atau ada potensi untuk mengidap penyakit apa dalam dirinya. 

Padahal beliau meminta hasil MCU bukan untuk menggugat balik instansi, hanya ingin tahu keadaan kesehatannya sehingga jika memang ada apa-apa bisa segera ia obati.

Diskriminasi almamater

Wajar sebenarnya jika instansi/perusahaan ingin merekrut pegawai dengan latar belakang pendidikan dari universitas ternama, apalagi lulusan luar negeri, woooow!. Tapi, jangan juga memungkiri kalau lulusan universitas tertentu atau lulusan dalam negeri berada pada kasta yang berbeda. 

Sejak kapan almamater jadi ukuran pasti kualitas seseorang? Aku punya banyak teman lulusan universitas akreditasi A, B, atau bahkan belum terakreditasi, serta lulusan luar negeri. Kalau diminta untuk mengurutkan kualitas akademik mereka dari atas kebawah, urutannya akan sangat random, karena memang seperti itu adanya.

Suap dan nepotisme 

Tidak perlu panjang lebar, semua orang sebenarnya tahu, semua hanya pura-pura tidak tahu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun