Mohon tunggu...
Ram Tadangjapi
Ram Tadangjapi Mohon Tunggu... Wiraswasta - Cuma senang menulis

Kutu Buku, Penggila Film, Penikmat Musik

Selanjutnya

Tutup

Film

Resensi Film Reuni Z (2018)

13 Mei 2019   20:24 Diperbarui: 13 Mei 2019   20:32 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: www.bensradio.com)

Juhana (Soleh Solihun) nekat menghadiri acara reuni SMA-nya meskipun telah diperingatkan oleh sang manajer. Juhana yang berkecimpung di dunia entertainment meskipun hanya sekedar artis ecek-ecek (kelas 2) namun namanya cukup banyak dikenal orang setelah ucapan khasnya di sebuah iklan menjadi viral.

Di acara tersebut Juhana bertemu dengan Jefri (Tora Sudiro) mantan teman ngeband-nya sewaktu SMA yang menikah dengan Lulu (Ayushita) mantan bassis band mereka dulu, sementara sang drummer telah bertransformasi menjadi wanita cantik bernama Marina (Dinda Kanya Dewi). Hubungan Juhana dan Jefri masih penuh rasa benci akibat sebuah insiden yang terjadi saat mereka manggung di acara sekolah dulu.

Hadir pula Jody (Surya Saputra) si bengal yang masih suka melakukan bully, pasangan suami istri Rudi (Anjasmara) dan Rini (Dian Nitami) yang lagi menghadapi konflik rumah tangga, serta Budi (Versi Solaiman) yang masih suka pamer. Kegiatan reuni tersebut dikomandoi oleh Raina (Fanny Fabriana) yang sejak masih sekolah begitu aktif menyelenggarakan berbagai acara.

Reuni yang awalnya menjanjikan bakal meriah itu mendadak menjadi menyeramkan ketika beberapa orang anggota tim cheerleaders berubah menyeramkan dan menyerang peserta reuni yang hadir. Peserta reuni yang terkena gigitan dan cakaran pun berubah menjadi sosok yang menakutkan lalu menyerang kembali orang orang yang ada disitu sehingga dalam waktu singkat banyak yang berubah menjadi manusia zombie. Juhana dan beberapa peserta reuni yang belum terkena gigitan mencoba menyelamatkan diri namun tak bisa keluar dari lokasi sekolah karena akses untuk keluar dikunci sementara manusia zombie terus mengejar mereka.

Satu demi satu kawan-kawan Juhana terkena gigitan manusia zombie, sementara Juhana beserta Jefri dan peserta reuni yang tersisa harus mencari cara untuk menyelamatkan diri sekaligus melawan para manusia zombie yang mengincar mereka.

Soleh Solihun sebagai Juhana (sumber: screenshot)
Soleh Solihun sebagai Juhana (sumber: screenshot)
Film bertemakan zombie bukanlah tema horor yang populer di Indonesia, mungkin karena basis cerita horor tersebut bukan dari kearifan lokal daerah Nusantara. Namun bukan berarti penggemar cerita tentang zombie sedikit di Indonesia, terbukti di beberapa kota besar komunitas penggemar zombie banyak berdiri.

Soleh Solihun beserta Monty Tiwa yang membantunya di penyutradaraan mencoba mengangkat kisah tentang zombie namun tetap dalam bingkai komedi. Konsep yang cukup menawan sebetulnya apalagi penonton butuh film horor yang agak berbeda bukan menawarkan kecemasan dan ketakutan semata. Soleh Solihun sebetulnya cukup baik membangun sajian gambar penuh ketegangan dengan karakter karakter zombie yang begitu baik menghidupkan gestur manusia zombie, hanya sayangnya pada alur cerita sepertinya kehilangan fokus untuk mengarahkan ritme.

Celetukan dan dialog khas komika banyak terpaparkan dalam cerita namun hanya sedikit yang mampu menghadirkan gambaran komedi yang menghibur. Bukan hanya pada bagian dialog, unsur kesesuaian logika film dan fakta pun terasa cukup mengganggu jalan cerita salah satunya pada adegan permainan gitar pada adegan menjelang ending bagaimana bisa menghadirkan efek suara seperti itu tanpa pedal amplifier.

Sang penyelamat film ini ada pada Dinda Kanya Dewi yang tampil sangat menghibur sebagai transgender dengan gaya centil, sexy, namun kocak, sebagian besar eksekusi komedi yang berhasil menghibur penonton berasal dari performa aktingnya. Cast lain seperti Tora Sudiro, Ayushita, Soleh Solihun, hingga aktris muda Cassandra Lee tampil tidak jelek namun pada beberapa scene akting mereka terlihat goyah.

Apapun kekurangannya film ini telah memberikan warna baru untuk genre film komedi-horor, tetap bisa dijadikan alternatif tontonan hiburan saat liburan atau untuk melepas penat.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun