Mohon tunggu...
Della Anna
Della Anna Mohon Tunggu... Blogger,Photographer,Kolumnis -

Indonesia tanah air beta. Domisili Belanda. Blogger,Photographer, Kolumnis. Berbagi dalam bentuk tulisan dan foto.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kahlil (Khalil) Gibran 'Bukan' Moslem

19 Desember 2014   03:44 Diperbarui: 4 April 2017   16:54 15389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_383803" align="aligncenter" width="468" caption="Kahlil (Khalil) Gibran /www.gopixpic.com"][/caption]

Siapa yang tidak kenal dengan profil tokoh yang satu ini Kahlil (Khalil) Gibran? Namanya dikenal hampir di seluruh dunia, bahkan guotesnya menjadi inspirasi speech kepresidenan di Amerika Serikat - John F. Kennedy.

Mengapa saya tulis Kahlil (Khalil) Gibran 'bukan' Moslem, karena sampai detik ini di abad duapuluhan (20) masih juga banyak yang mempercayai bahwa Kahlil (Khalil) Gibran seorang moslem.

Saya menemukan banyak tulisan pada blog pribadi yang ditulis oleh penulis beragama Islam, baik itu orang Indonesia dan bangsa lain seperti Turki, Maroko, Libanon, dan lain-lain negara Arab, bahwa Kahlil (Khalil) Gibran seorang moslem yang taat, yang banyak menulis buku tentang Islam dan yang mengenengahkan banyak ayat-ayat Alquran. Menurut saya, pasti penulis /blogger ini adalah penulis yang tidak pernah sekalipun mengetahui atau membaca sejarah dari tokoh yang mereka tulis, yaitu Kahlil (Khalil) Gibran.

Bisa jadi salah pemahaman ini hanya terkait soal sepele saja, yaitu kalau penulis membaca  nama yang ditulis ke -Arab-araban, maka otomatis pikiran mereka akan tertuju pada yang bersangkutan pasti beragama Islam. Sama dengan anggapan dari sebagaian masyarakat Indonesia yang berpendidikan rendah atau golongan menengah atau mereka yang ekstrim dari kelompok tertentu yang memperoleh pemahaman yang keliru dari pengetahuan umum yang minim. Sebab,  sampai saat ini saya mengikuti berita dari tanah air dari pemberitaan online bahwa masih juga ada kekeliruan pemahaman bahwa yang namanya negeri Palestina itu adalah orang Islam semua. Dan yang tragisnya kelompok ekstrim ini akan langsung meneriakkan yel-yel ganyang Israel dan mari kita pergi sebagai relawan ke Palestina untuk membela rakyat Palestina. Pemahaman yang keliru yang dibiarkan berlarut-larut tanpa pencerahan. Tidak benar kalau Palestina itu seratus persen beragama Islam. Demikian juga Israel, tidak benar bila rakyatnya beragama kristen orthodok, oleh karena di Israel banyak juga umat muslim. Sama seperti negara kita. Saya kira pendidikan di sekolah pegang peranan penting untuk menambah kekayaan pengetahuan umum siswa-siswanya ketimbang harus menuai kebencian yang tidak berguna apalagi keliru bagi generasi muda Indonesia.

Nah, sampai detik ini saya masih menemukan kekeliruan pemahaman masyarakat media sosial bahwa Kahlil (Khalil) Gibran itu seorang moslem. Tidak bisa mengerti mengapa sampai pemahaman sampai demikian? Yang bisa saya ketengahkan hanyalah faktor nama seperti yang telah saya uraikan diatas hingga seseorang keliru pemahaman ditambah lagi faktor-faktor subjektive.

Siapa Kahlil (Khalil) Gibran?

Kahlil (Khalil) Gibran adalah seorang penyair dan filsuf yang sangat terkenal di dunia. Beliau beragama Katholik. Lahir di Bsharri, daerah pegunungan di Libanon utara pada tanggal 6 januari 1883. Beliau sendiri anak dari ibunya dengan suami yang ketiga. Ketika itu Libanon masih masuk provinsi Turki dari the Great Syria dan yang tunduk pada kekuasaan Ottoman.

Nama beliau sendiri ditulis salah ketika registrasi masuk sekolah di Boston Amerika pada tahun 1895. Seharusnya ditulis Khalil tetapi menjadi Kahlil. Kesalahan ini akhirnya disandang sampai akhir khayat beliau.

Ketika ayah Kahlil (Khalil) Gibran ditangkap oleh penguasa Ottoman terkait penghindaran pajak, akhirnya the Gibrans family pergi pindah hijrah sebagai imigran ke bagian selatan dari New York - Amerika, tepatnya kota Boston pada tanggal 25 Juni 1895. Yang tertinggal tetap di Libanon hanyalah ayah Gibran. Namun tahun 1898 mereka kembali lagi masuk Libanon. Kahlil kemudiankembali meninggalkan Libanon dan menuju Amerika tahun 1902, ketika masa-masa sulit menimpa keluarga besar Gibrans, seperti kemiskinan dan penyakit kronis yang akhirnya terjadi tragedi berturut-turut dengan meninggalnya satu persatu orang-orang yang beliau kasihi yaitu kakak tirinya, ibunya dan kemudian adik perempuannya.

Hasil karya Kahlil (Khalil) Gibran bagi dunia perpustakaan, kesenian dan theater sangat banyak. Juga puisi, esai dan kata-kata mutiara. Tak ketinggalan hasil karya lukisannya untuk banyak galeri terkemuka. Buku beliau banyak memberi inspirasi, bukan hanya disoal sastra pujangga tetapi juga soal-soal filosofi dan spiritual dalam kehidupan.

[caption id="attachment_383820" align="aligncenter" width="503" caption="Kahlil (Khalil) Gibran ketika usia muda /foto Fred Holland Day"]

14189070751408638283
14189070751408638283
[/caption]

The Prophet;

Buku pertama beliau yang sangat terkenalberjudul‘ The Prophet’ dipublikasikan pertamakali tahun 1923 oleh Alfred A. Knopf. Diduga Kahlil (Khalil) Gibran jatuh cinta pada seorang wanita dari Boston bernama Josephine. Wanita inilah yang menjadi sumber inspirasi Kahlil ketika beliau menulis The Prophet. Oleh karena buku itu beliau dedikasikan untuk wanita pujaannya – Josephine.

The Prophet berisi kumpulan puisi, esai yang filosofis dan spiritual. Buku ini diterjemahkan dalam banyak bahasa sekitar lebih dari duapuluhlima  (25). Dan menurut catatan dari Amazon.nl sampai saat ini sudah terjual sebanyak sembilan (9) juta copies dalam edisi Amerika. Saya sendiri meminjamnya dari perpustakaan umum. Banyak bagian yang dapat menjadi dan menginspirasi kehidupan kita sehari-hari secara spiritual. Salah satunya yang saya citat disini dari buku The Prophet tentang anak-anak adalah;

On Children, Kahlil Gibran

--

Your children are not your children

They are the sons and daughters of Life's longing for itself.

They come through you but not from you,

And though they are  with you yet they belong not to you.

--

You may give them your love but not your thoughts,

For they have their own thoughts.

You may house their bodies but not their souls,

For their souls dwell in the house of tomorrow,

which you cannot visit, not even in your dreams.

You may strive to be like them,

but seek not to make them like you.

For life goes not backward nor tarries with yesterday.

--

You are the bows from which your children

as living arrows are sent forth.

The archer sees the mark upon the path of the infinite,

and He bends you with His might

that His arrows may go swift and far.

Let your bending in the archer's hand be for gladness;

For even as He loves the arrow that flies,

so He loves also the bow that is stable.

--

Sangat filosofis dan spiritual sekali bila kita baca dan perhatikan makna kata-kata, kalimat demi kalimat dari satu bagian dari sekian bagian dari buku The Prophet - On Children.

Saya membaca banyak penulis Islam yang menulis, bahwa mereka menyesal mengapa Kahlil (Khalil) Gibran tidakterlahir sebagai umat Islam. Penulis ini dari Maroko. Juga seorang blogger dari Turki yang masih muda usia dan kebetulan saya menemukan tulisannya pada salah satu blog wordpress menulis, bahwa Kahlil (Khalil) Gibran adalah seorang pengikut Nabi Muhammad S.A.W Pemahaman yang jelas keliru dan tidak mencerahkan. Yang bersangkutan sendiri terkena polemik seru pada blognya. Oleh karena yang bersangkutan tidak pernah tahu kalau Kahlil (Khalil) Gibran itu seorang penyair yang terkenal.  Jadi memang tulisan-tulisan bebas pada blog pribadi yang tidak memiliki basis pengetahuan umum yang mumpuni, jelas menyesatkan para pembacanya.

Bahkan di Bandung pernah secara kebetulan saya menemukan seorang Ustad yang tetap keras pendirian, bahwa Kahlil (Khalil) Gibran itu seorang Ustad jempolan, Haiyaaa....garuk kepala deh dengan orang ini.

Dengan tulisan ini saya ingin berbagi kepada pembaca di Kompasiana, tentang pengetahuan umum yang berguna untuk sama-sama kita ketahui. Tidak semua pembaca Kompasiana itu paham betul siapa Kahlil (Khalil ) Gibran.  Banyak pembaca yang mengira kalau namanya sudah ditulis beraroma  Arab, maka pasti dia seorang moslem. Dalam hal ini saya tandaskan bahwa Kahlil (Khalil) Gibran bukan moslem seperti apa yang selama ini baik itu para Ustad atau mereka yang beragama Islam menduga. (da181214nl)

Senang berbagi dan semoga bermanfaat.

--Salam hangat--







HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun