Mohon tunggu...
Siti Nur Haliza
Siti Nur Haliza Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa Prodi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak: Peran Penting Orang Tua dan Pendidikan

19 Mei 2024   17:21 Diperbarui: 19 Mei 2024   17:56 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Thinkstock/Antonio_Diaz)

Andyra, seorang bocah lima tahun tiga bulan, sering terlihat bermain game di handphone sebelum tidur dan bahkan masih memegang handphone saat tertidur. Kecanduan handphone pada usia dini, seperti yang dialami Andyra, menjadi perhatian karena berpotensi menyebabkan dampak serius pada perkembangan mental dan fisik anak. Faktor terjadinya anak bermain hanphone yaitu karena penyediaan akses berlebihan terhadap handphone oleh orang tua. Anak menjadi merasa bebas menggunakan handphone, dengan begitu anak akan merasa handphone merupakan sebagai sumber hiburan utama bagi anak, menggantikan aktivitas fisik dan interaksi sosial. Anak yang kecanduan gadget akan kurang tertarik untuk bersosialisasi dengan teman-temannya. Pada masa pandemi COVID-19 juga mempengaruhi pada kegiatan semua orang, peralihan kegiatan offline menjadi online dapat meningkatkan ketergantungan seseorang pada gadget.

Menurut (Damayanti et al., 2020) penggunaan gadget pada anak usia dini juga memiliki dampak signifikan pada enam aspek perkembangan yang meliputi perkembangan motorik, fisik, moral, sosial emosional, bahasa, dan kognitif. Dampak yang dapat terjadi dari kecanduan gadget pada anak tersebut yaitu dampak fisik, seperti gangguan penglihatan, yang dapat terjadi pada pengguna handphone terutama pada usia dini. Kemudian dampak psikologis, termasuk keterlambatan perkembangan bahasa dan perilaku agresif, yang bisa mengarah pada gangguan mental seperti OCD (Obsessive Compulsive Disorder). Menurut Johana (dalam Iftaqul Janah & Diana, 2023), perilaku agresif yang dapat muncul pada anak usia sekolah mencakup tindakan fisik seperti menendang, mencubit, dan melempar, serta perilaku agresif secara verbal seperti berteriak, membentak, dan berdebat. Anak juga bisa mengalami gangguan sosial dan tidur yang disebabkan oleh kecanduan handphone, yang memengaruhi kualitas hidup anak secara keseluruhan.

Mengatasi dampak penggunaan gadget berlebihan pada anak usia dini dapat dilakukan melalui pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud yang dipadukan dengan pola asuh intensif dan permainan (Shofiyah et al., 2021). Pendekatan psikoanalisis Sigmund Freud dalam mengatasi kecanduan gadget pada anak melibatkan pemahaman mendalam tentang struktur kepribadian dan tahap perkembangan anak, serta intervensi yang berfokus pada penguatan Ego dan Superego. Pola asuh intensif dan permainan sebagai alternatif memberikan dukungan emosional dan sosial yang diperlukan anak untuk mengurangi ketergantungan pada gadget dan mengembangkan keterampilan serta minat lainnya. Dengan kombinasi strategi-strategi ini, orang tua dapat membantu anak mereka mengatasi kecanduan gadget dan mengembangkan kepribadian yang lebih seimbang dan sehat.

Menurut saya, langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi kecanduan handphone pada anak adalah orang tua Andyra dan lingkungan sekitarnya perlu mengambil strategi yang komprehensif dan konsisten untuk membantunya mengatasi kecanduan gawainya. Untuk mendorong keterlibatan keluarga dan aktivitas fisik, orang tua harus menetapkan zona bebas gadget dan batasan waktu bagi anak-anak mereka untuk menggunakan perangkat mereka. Bentuk hiburan alternatif untuk anak antara lain bermain di luar, bersepeda, melukis, membaca buku, dan membuat musik. Aktivitas ini bisa lebih menyehatkan dan mendidik dibandingkan screen time. Dalam hal pemanfaatan teknologi, orang tua perlu memberi contoh dan meluangkan waktu untuk berinteraksi langsung dengan anak-anak mereka. Untuk membantu anak memahami risiko kecanduan gadget, penting juga untuk menggunakan media edukasi dan memberikan penjelasan singkat mengenai dampak buruk penggunaan gadget yang berlebihan.

Dalam mengatasi kecanduan gadget pada anak-anak membutuhkan upaya bersama dengan melibatkan pendidikan dan sosialisasi kesadaran bagi orang tua dan masyarakat. Strategi yang dapat dilakukan yaitu program pendidikan harus menjelaskan bahaya kecanduan handphone dan pentingnya mengontrol penggunaannya, sehingga orang tua bisa lebih bijak dalam membatasi waktu anak-anak mereka di depan layar. Selain itu, sosialisasi kesadaran tentang pentingnya interaksi sosial dan aktivitas fisik dalam pertumbuhan dan perkembangan anak perlu ditingkatkan. Hal ini akan membantu masyarakat mengerti bahwa selain kemampuan digital, anak-anak juga memerlukan keterampilan sosial dan kesehatan fisik yang baik untuk perkembangan yang seimbang dan optimal. Kerjasama antar institusi juga diperlukan seperti, kerjasama antara sekolah, puskesmas, dan lembaga kesehatan jiwa sangat penting untuk menyediakan bantuan dan layanan bagi anak-anak yang kecanduan handphone. Untuk mengatasi masalah ini, perlu dibentuk tim yang terdiri dari tenaga medis, psikolog, guru, dan orang tua. Tim ini akan membuat dan menjalankan program pencegahan dan penanganan yang menyeluruh, memastikan kesehatan fisik, mental, dan pendidikan anak-anak diperhatikan dan ditangani dengan baik.


DAFTAR PUSTAKA

https://radarkediri.jawapos.com/features/781294258/kecanduan-handphone-menyerang-sejak-dini

Damayanti, E., Ahmad, A., & Bara, A. (2020). Dampak Negatif Penggunaan Gadget Berdasarkan Aspek Perkembangan Anak Di Sorowako. Martabat: Jurnal Perempuan Dan Anak, 4(1), 1--22. https://doi.org/10.21274/martabat.2020.4.1.1-22

Iftaqul Janah, A., & Diana, R. (2023). Dampak Negatif Gadget pada Perilaku Agresif Anak Usia Dini. Generasi Emas, 6(1), 21--28. https://doi.org/10.25299/ge:jpiaud.2023.vol6(1).9365

Shofiyah, A., Nusaibah, I. B., & Fauziah, P. Y. (2021). Parenting Disorder Era Pandemi Covid-19: Dampak pada Penerapan Pengasuhan. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 6(3), 1461--1471. https://doi.org/10.31004/obsesi.v6i3.1769

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun