Siapa sangka, teman SMP--SMA yang dulu cuma sebatas kenal tanpa pernah sekelas, sekarang jadi orang yang paling aku sayang? Kisahku dengan Dayat bukan cinta pandangan pertama ala drama Korea. Justru kami berangkat dari sesuatu yang sederhana: pertemanan yang sempat hilang, lalu tiba-tiba tumbuh lagi setelah bertahun-tahun.
Teman Lama, Cerita Baru
Dulu, aku dan Dayat hanya saling tahu tanpa banyak interaksi. Aku punya dunia sendiri, dia juga begitu. Setelah lulus, kami benar-benar hidup dengan jalan masing-masing. Jujur aja, aku nggak pernah nyangka kalau nanti dia akan jadi bagian penting dalam hidupku.
Hingga suatu hari, entah bagaimana, komunikasi itu datang lagi. Dari obrolan ringan, basa-basi yang kaku, sampai akhirnya jadi rutinitas yang aku tunggu setiap hari. Ternyata, kadang jodoh itu berawal dari hal sederhana yang nggak pernah kita rencanakan.
Dari Chat Jadi Nyata
Awalnya aku pikir dia masih sama seperti dulu: tinggi, kurus, agak slow respon (kadang bikin gemes ). Tapi aku kaget juga, ternyata di balik itu dia romantis banget dan selalu berusaha untuk serius sama aku. Hubungan yang awalnya sekadar chat, lama-lama berkembang jadi perasaan yang nyata.
Sampai akhirnya, setelah 3 bulan pacaran, dia melamarku. Cepet? Iya. Tapi justru di situlah aku merasa yakin, karena dia bukan cuma ngomong manis, tapi juga nunjukin keseriusannya.
Apa yang Bisa Dipelajari?
Buatku, awal mula hubungan ini ngajarin satu hal: kadang cinta nggak harus heboh atau penuh drama. Justru yang sederhana, yang awalnya nggak disangka-sangka, bisa jadi cerita paling indah. Dari teman lama yang nyaris terlupakan, sekarang dia jadi tunanganku-orang yang selalu aku sebut "rumah".
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI