Di era digital yang serba cepat seperti sekarang, kemampuan menguasai teknologi  menjadi hal yang wajib dimiliki oleh setiap mahasiswa, terutama di bidang teknik. Dunia  industri modern menuntut tenaga kerja yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga  terampil dalam menggunakan perangkat lunak desain dan simulasi. Salah satu  keterampilan utama yang sangat dibutuhkan di bidang Teknologi Rekayasa Pembangkit  Energi (TRPE) adalah penguasaan AutoCAD, sebuah software desain teknik yang  digunakan secara luas dalam perencanaan dan penggambaran sistem energi, mekanikal,  maupun konstruksi. Bagi mahasiswa TRPE , AutoCAD bukan sekadar mata kuliah  pendukung, tetapi alat penting untuk memahami bagaimana ide teknis dapat diwujudkan  menjadi rancangan nyata. Namun, masih banyak mahasiswa yang menganggap  pembelajaran AutoCAD hanya sebatas tugas atau pelengkap, padahal kemampuan ini  justru menjadi fondasi penting untuk bersaing di dunia kerja yang semakin digital dan  otomatis.Â
AutoCAD berperan besar dalam membantu mahasiswa berpikir secara visual dan teknis. Melalui perangkat lunak ini, mahasiswa TRPE dapat membuat rancangan pembangkit  energi, sistem perpipaan, tata letak mesin, serta simulasi efisiensi energi dengan tingkat  akurasi tinggi. Pembelajaran AutoCAD juga melatih mahasiswa untuk bekerja sistematis,  teliti, dan kreatif dalam memecahkan persoalan teknis di dunia nyata. Selain itu, di dunia  industri, kemampuan AutoCAD sering menjadi salah satu syarat utama dalam proses  rekrutmen tenaga teknik. Oleh karena itu, pembelajaran AutoCAD di Politeknik  seharusnya tidak hanya fokus pada teori dasar, tetapi juga diarahkan ke pendekatan  project-based learning, di mana mahasiswa dapat mengerjakan proyek nyata seperti  desain sistem pembangkit mini, tata letak pipa panas, atau instalasi pendingin. Dengan  cara ini, mahasiswa tidak hanya belajar menggambar, tetapi juga memahami konteks  penerapan desain dalam sistem energi yang sesungguhnya.Â
Ke depan, penguasaan AutoCAD akan menjadi salah satu keunggulan utama bagi  mahasiswa TRPE dalam menghadapi dunia industri 4.0. Dengan kemampuan ini,  mahasiswa tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi juga pencipta solusi teknis  yang inovatif dan efisien. Oleh sebab itu, penting bagi Politeknik untuk terus  memperkuat kurikulum AutoCAD dan memastikan pengajarannya relevan dengan  kebutuhan industri energi modern. Selain itu, kolaborasi antara dosen, industri, dan  mahasiswa perlu diperluas agar pembelajaran AutoCAD tidak berhenti di ruang kelas,  tetapi juga diterapkan dalam proyek-proyek nyata yang berdampak. Pembelajaran  AutoCAD sejatinya bukan sekadar pelatihan menggambar, melainkan investasi  keterampilan yang akan membawa mahasiswa TRPE menjadi profesional yang siap  menghadapi tantangan dan peluang besar di era digital.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI