Dia begitu cantik. Â Gaun hitam yang dikenakan menyempurnakan penampilannya. Heels yang dipilih membuat semakin anggun. Siapapun yang melihat berdetak kagum. Dia baru satu bulan bergabung di sebuah PT properti terbesar di negeri ini. Â Dia sebagai marketing yang sangat pandai dan cerdas.
Pelan-pelan dia mengetuk pintu, terdengar suara dari dalam. Â Masuk! Â Silahkan duduk ! Suaranya begitu berat bergetar, Â tetapi jelas dan tegas. Â Ruangan ini betul- betul mewah. Desainnya memberi kesan pemiliknya pribadi yang kuat, keras, detail dan tanggung jawab. Dia semakin ragu- ragu dengan keputusannya. Sejenak dia diam, tidak berani mengangkat wajahnya. Meski dia tahu laki- laki didepannya memperhatikannya. Â Menunggu dengan sabar tanpa bertanya apapun. Dia merasa semakin gemetar, bingung dan takut.
Bayangan anaknya yang tergolek lemah, di rumah sakit begitu menyiksanya. Satu-satunya jalan harus operasi lagi. Sebagai karyawan baru sangat sulit meminjam uang yang begitu besar. Setelah menarik nafas panjang, dengan menahan rasa sakit dihati. Sesaat kemudian, terdengar suaranya lirih bergetar ada rasa marah yang  dia tahan. Saya menerima tawaran satu malam bersamamu. Ini malam yang paling gelap dalam hidupku. Aku tidak tahu, apakah ini dosa apa cinta. Aku hanya ingin anakku hidup, karena ia adalah hidupku.