Saat ada yang menganalisa gempa dan sunami aceh diakibatkan oleh bom nuklir. Banyak orang mencemooh sang penganalisa, menyebutnya, "gila, sinting, tidak waras, dan sebagainya.
Dalam ilmu sebab-akibat, duga-prasangka, hal tersebut di atas bisa saja terjadi. Kita saksikan bersama-sama contoh ketidakwajaran tersebut, hanya berstatus terduga teroris didor mati.
Ada beberapa kejanggalan yang terjadi pada gempa di lombok :
1. Hari minggu. Aneh bin ajaib 3 gempa bumi besar, kurang dari 2 bulan di Lombok terjadi di hari minggu. Merunut sejarah gempa Aceh, juga terjadi di hari minggu.
2. Semua gempa terjadi di laut, gempa bukan terjadi di daratan. Secara teoritis gempa yang disebabkan bom hidrogen nuklir hanya bisa terjadi jika bom ditaruh di dasar laut.
3. Pada bulan Mei 2018 kemaren, banyak kapal-kapal perang asing sebanyak 37 negara datang ke pulau Lombok. Bisa saja ada negara yang nakal, menjadikan Indonesia ujicoba, menaruh bom-bom nuklir di dasar laut sekitar pulau Lombok.
4. Saat buka wikipedia mencari informasi gempa bumi yang terjadi di Indonesia, dibagi 3 fase :
a. periode sebelum merdeka sampai awal orde baru 1833-1965 terjadi 3 kali gempa.
b. Periode orde baru 1965-1996, terjadi 7 kali gempa.
C. Periode reformasi 1996-2016, sebanyak 22 kali. Belum termasuk 3 gempa besar di pulau Lombok.
5. Kita bandingkan dengan negara-negara tetangga di Asia Tenggara yang juga memiliki garis pantai, sungguh hampir tak terdengar gempa bumi di dasar laut mereka dekat garis pantai.
