Mohon tunggu...
anna nur rahma asyifa
anna nur rahma asyifa Mohon Tunggu... Lainnya - hi saya pemula

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Analisis Wacana Kritis Teks Monolog Pidato Karakter Gloria dalam Film "Barbie"

3 Agustus 2023   20:25 Diperbarui: 3 Agustus 2023   20:31 573
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

ANALISIS WACANA KRITIS TEKS, MONOLOG PIDATO KARAKTER GLORIA DALAM FILM BARBIE

Anna Nur Rahmah Assyifa

Universitas Siber Asia,

Kampus Menara, Jl. RM. Harsono, Ragunan, Jakarta Selatan

PENDAHULUAN 

Wacana sebagai bentuk bahasa, memainkan peran sentral dalam semua aspek kehidupan sosial dan komunikasi manusia. Sebagai sarana penyampaian gagasan, gagasan, dan informasi, wacana sering digunakan dalam berbagai kegiatan komunikasi, termasuk pidato. Dalam konteks ini, tuturan merupakan bentuk wacana yang sangat kuat karena kemampuannya menyampaikan pesan secara efektif kepada khalayak.

Analisis wacana kritis merupakan kerangka kerja yang penting untuk menganalisa teks media dengan tujuan mempelajari penggunaan bahasa yang dapat membentuk hubungan kekuasaan dan ideologi dalam masyarakat (Salyer-Gummoe & Morton, 2021). Seperti dapat dilihat dari kutipan berikut, analisis wacana sangat penting untuk memahami dan mengungkapkan makna tersembunyi dalam teks.

 Eriyanto (2001) menjelaskan tiga elemen inti yang berkaitan dengan konsep wacana, yaitu: teks, konteks dan wacana. Teks adalah semua bentuk bahasa, bukan hanya kata-kata yang dicetak di atas kertas, tetapi juga semua bentuk komunikasi, ucapan, grafik, musik, efek suara, gambar, dll. Konteks mencakup semua situasi dan hal-hal yang mempengaruhi penggunaan bahasa di luar teks, seperti partisipan bahasa, situasi di mana teks diproduksi, dan sebagainya. Wacana di sini diartikan sebagai perpaduan antara teks dan konteks. Tujuan analisis wacana adalah membongkar kekuatan yang ada pada masing-masing bahasa, apa batasannya, apa yang bisa menjadi wacana, perspektif yang digunakan, dan apa yang dibicarakan. Analisis wacana kritis juga memiliki pendekatan kritis terhadap penggunaan bahasa dalam teks, sehingga mampu menggali aspek ideologis, ketimpangan kekuasaan, dan stereotipe yang terkandung dalam tuturan.

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan analisis wacana kritis terhadap monolog verbal tokoh Gloria dalam film Barbie. Monolog tersebut menyampaikan pesan yang kuat tentang stereotip gender, peran perempuan dalam masyarakat, dan tekanan sosial yang dialami perempuan untuk memenuhi harapan yang tidak realistis.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka perlu dilakukan kajian wacana kritis secara menyeluruh, yaitu mengkaji susunan makro, susunan atas, dan susunan mikro yang ditemukan dalam teks pidato Gloria dalam film Barbie. Penggunaan bahasa, wacana, interaksi verbal, dan komunikasi semuanya termasuk dalam analisis tatanan sosial tingkat mikro. Kekuasaan, dominasi, dan ketidaksetaraan antar kelompok sosial termasuk dalam analisis tingkat makro, sedangkan CDA (Critical Resource Analysis) berfungsi sebagai tingkat menengah teoretis dengan tugas menjembatani kesenjangan atau mencapai integritas analitis antara pendekatan tingkat makro dan mikro.

Teun A. van Dijk (dikutip dalam Eriyanto, 2017: 226) mengatakan tiga tahapan komponen wacana sebagai berikut. Makrostruktur adalah gambaran besar atau pengertian umum yang dapat diamati dalam sebuah teks dengan melihat satu atau lebih tema yang disajikan pada teks. Suprastruktur merupakan susunan wacana dalam kaitannya dengan kerangka teks, yaitu bagaimana bagian-bagian disusun secara keseluruhan.

Melalui penelitian ini, peneliti ingin mengidentifikasi strategi bahasa yang digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan tersembunyi dalam tuturan karakter Gloria.serta bagaimana pesan tersebut mempengaruhi persepsi dan pandangan kita mengenai peran perempuan dalam masyarakat.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini mengaplikasikan metode analisis wacana kritis dengan pendekatan kualitatif. Metode analisis wacana kritis digunakan untuk mengungkapkan makna yang tersembunyi dalam teks pidato karakter Gloria dalam film Barbie dan menganalisis strategi bahasa yang digunakan dalam penulisan pidato tersebut serta ideologi makna yang terkandung di dalamnya.

Metode analisis wacana kritis merupakan pendekatan yang kuat dalam memahami wacana secara mendalam dan kritis. Pendekatan ini memungkinkan peneliti untuk menganalisis teks pidato secara holistik dan memperhatikan hubungan antara bahasa, kekuasaan, dan ideologi dalam konteks sosial dan budaya. Dengan metode ini, peneliti dapat menggali pesan-pesan tersembunyi, stereotipe, dan ketimpangan kekuasaan yang mungkin ada dalam pidato karakter Gloria.

Teknik penghimpunan data yang digunakan dalam studi ini merupakan teknik dokumen bersumber pada konten audiovisual. Peneliti melakukan pengumpulan data dengan menonton film Barbie yang berisi monolog pidato karakter Gloria. Dalam konteks ini, teknik dokumentasi berbasis pada konten audiovisual menjadi relevan karena penelitian ini berfokus pada analisis pidato yang disampaikan dalam film Barbie. Data-data penting yang mencakup retorika, bahasa, dan pesan-pesan tersembunyi yang terdapat dalam pidato Gloria dapat diidentifikasi dengan cara memperhatikan intonasi, gaya berbicara, pilihan kata, serta ekspresi wajah dan bahasa tubuh karakter Gloria saat menyampaikan pidatonya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun