Mohon tunggu...
Zulfa Salman
Zulfa Salman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis | Mahasiswa

Senang menjahit kata-kata

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Takbir yang Bergema Sunyi di Bentang Langit Tokyo hingga Hokkaido

16 April 2024   22:24 Diperbarui: 16 April 2024   22:52 570
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al-Ikhlas Kandatsu di Ibaraki, Jepang (Dokumentasi Pribadi Daryl Aziz Alifio)

Langit Ibaraki pagi itu hening. Di tengah kawasan perumahan yang tengah terlelap, Daryl menggoes sepedanya melewati sungai dan hamparan pohon. Mendekati tempat tujuan, ia mulai melihat kerumunan orang di depan bangunan sederhana dengan papan nama bertuliskan, "Masjid Al-Ikhlas Kandatsu". 

Pada bagian bawahnya tertoreh kaligrafi bahasa Arab berbunyi "Wa aqīmus shalāta wa ātuz zakāta warka'ū ma'ar rāki'īna (Laksanakanlah shalat, tunaikanlah zakat, dan ruku'lah bersama orang-orang yang ruku')". 

Di depan bangunan masjid itu juga sudah digelar sajadah untuk warga Muslim di wilayah Ibaraki menunaikan ibadah salat Idulfitri pada Sabtu (22/04) tahun 2023 silam.

Daryl berpose di depan Masjid Al-Ikhlas Kandatsu, Ibaraki, Jepang pasca ibadah salat Idulfitri, Sabtu (22/04) tahun 2023 silam (Dokumentasi Pribadi Da
Daryl berpose di depan Masjid Al-Ikhlas Kandatsu, Ibaraki, Jepang pasca ibadah salat Idulfitri, Sabtu (22/04) tahun 2023 silam (Dokumentasi Pribadi Da

Daryl Aziz Alifio, akrab disapa Daryl, merupakan alumnus Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Padjadjaran (Unpad) yang kini tengah bekerja di Jepang. Ia mengenang pengalamannya ketika merayakan Idulfitri di Ibaraki tahun lalu dan membandingkannya dengan perayaan di Tokyo tahun ini. Meskipun sama-sama berlokasi di Jepang, suasana lebaran yang dirasakan berbeda jauh.

Ibaraki berjarak 2 jam perjalanan dari Tokyo. Sebagai prefektur yang dekat dengan kota besar, Ibaraki identik dengan kawasan pedesaan dan pemandangan yang memanjakan mata, terutama ketika musim semi. Berbeda dengan tokyo yang langitnya dihiasi gedung-gedung dan bangunan pencakar langit, langit Ibaraki lebih tenang. 

Menurut Daryl sebab itu lah Idulfiti di Ibaraki tahun kemarin tidak memberikan euforia yang sama seperti di Tokyo tahun ini.

"Kalau di Tokyo kemarin, pas kita nyampe stasiun terdekat banyak banget orang Indonesia yang kumpul. Nah, kalau kemarin di Ibaraki ramenya cuma pas di deket masjidnya aja," tutur Daryl.

Idulfitri di Indonesia berarti gaung takbir yang menggetarkan langit malam dan fajar dari segala penjuru mata angin, dari toa surau hingga masjid bertingkat. Namun, di Jepang tidak ditemukan nuansa yang sama.

"Kalau pun pakai toa nggak akan mungkin bakal kedengeran sampe ke luar, sampai mengganggu publik, sih. Soalnya kan samping-sampingnya itu perumahan ya, ada apartemen, ada rumah. Kita tetap harus menjalankan syariat, tapi tetap harus moderat, being considerate ke sekitarnya," cerita Ismi Fakhriya, mahasiswa Indonesia yang saat ini menempuh pendidikan S2 di Graduate School of Agriculture and Life Science, Universitas Tokyo.

War Tiket Salat Id dan Halal Bihalal di Rumah Dubes

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun