Mohon tunggu...
Yusuf Yanuar Y.
Yusuf Yanuar Y. Mohon Tunggu... Lainnya - .

...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Misteri Cerita SMA Ku

29 Mei 2017   00:14 Diperbarui: 29 Mei 2017   00:23 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Ini terjadi tiga belas tahun lalu ketika aku masih duduk di bangku SMA, aku bersekolah di sebuah SMA swasta di Solo, sekolah ini dibagi dua lantai, kelasku di lantai bawah, berada di paling ujung dari sekolah itu, menghadap utara, bersebelahan dengan kantin, dan disamping kantin ada lorong menuju toilet. Selama aku belajar di sana, kelas inilah yang membuatku paling tidak nyaman, karena menurutku kelas ini sempit, dengan ruangan yang lembab, dekat dengan kantin yang berisik ketika jam istirahat. Tembok kelasku yang menghadap utara hanya setinggi bahuku, dengan tinggi badanku 173 cm, jadi tidak di tutup seluruhnya, karena untuk sirkulasi udara juga. Mengingat kelas kami yang sempit dan lembab,maka di buat seperti itu.  Sedangkan ruangan kelasku itu dibagi tiga deret, setiap deret ada lima bangku dan aku duduk dibangku kedua dari barat, di deretku setiap meja dibuat lebih panjang karena setiap meja di tempati oleh tiga siswa. 

Saat itu, kebetulan guru yang biasa mengisi jam terakhir mendadak sakit, kemudian digantikan oleh guru BK . Entah karena penasaran, atau untuk iseng, salah satu temanku bertanya kepada guru BK itu tentang kejadian kemarin yang menimpa salah satu siswa, yang berteriak-teriak histeris seperti kerasukan. Memang kejadian ini sudah menjadi gosip hangat ditengah para siswa kala itu, dan mitos-mitos sekolahpun santer diperbincangkan diantara teman-temanku. Dari hantu ini, hantu itu,pokoknya aneh-aneh yang mereka ceritakan. Karena aku bukan pengagum dunia hantu, jadi tidak begitu peduli dengan mitos-mitos itu. Demi menghibur siswanya saat jam kosong maka dengan antusias bu guru menceritakan sejarah kelam dari sebuah peristiwa di dalam toilet yang berada di samping kantin sekolah, ya..sedikit banyak berkaitan dengan kejadian kemarin.

Jadi beberapa tahun yang lalu, setelah ujian kenaikan kelas, ada salah satu siswi di sekolah itu, yang  tidak naik kelas, lantas karena dia begitu tertekan dengan hasil nilai ujiannya maka dia nekat melakukan bunuh diri di toilet wanita, dengan cara gantung diri disana. Teman-temanku terlihat begitu seriusnya mendengarkan ceritanya, ditambah lagi suara derit baling-baling kipas angin yang digantung dilangit-langit kelas yang berputar oleng karena kawat penopangnya tidak begitu kuat menempel. Membuat suasana semakin mencekam. Baru setengah perjalanan bu guru bercerita, “panggilan alam” menghampiriku, ahh..sial, ini perut kenapa lagi. Dengan terpaksa aku harus meminta izin bu guru untuk pergi ke toilet. Setelah mendapat izin, aku keluar dari kelas, aku perhatikan keadaan diluar begitu sepi, semua kelas sedang ada pelajaran. Kantin juga tidak ada yang jaga, lalu ketika aku hendak membuka pintu gerbang menuju toilet, ada seorang siswi yang sama-sama ingin ke toilet juga, aku tidak begitu jelas melihatnya sebab dari saat dia melewatiku, dengan rambut panjang sebahu dikepang dua, wajahnya terus saja menunduk, sampai dia masuk ruang toilet wanita, aku pun bergegas untuk menyelesaikan tugas alamku. Jadi ruang toilet pria dan wanita itu hanya berbatas sekat tembok, didalam kamar toilet aku mendengar suara tangisan seorang wanita, karena hanya dia saja yang aku lihat, mungkin saja siswi tadi yang menangis. 

kenapa dia meninggalkanku..kenapa dia mengkhianati cintaku..kenapa Rudi tega..kenapa..??”. Suara itu terdengar jelas di ruanganku, sepertinya siswi tadi sedang patah hati dengan pacarnya yang bernama Rudi. ya..aku terus aja menikmati curhatan gratis dari siswi tadi. “memangnya Clara lebih cantik dariku ? kamu jahat Rudi..kamu akan tahu rasanya bagaimana kehilangan aku”. Ini anak begitu cintanya dengan Rudi, siapa juga Rudi, nama yang nggak kekinian banget kataku dalam hati. Setelah selesai menunaikan tugas pentingku, akupun segera menuju ruang kelas, kebetulan ketika akan meninggalkan lorong itu ada adik kelasku cewek yang juga ingin ke toilet.

“Eh..dik, tolong itu kamu check..tadi ada yang nangis-nangis di toilet itu”

“Siapa kak?”

“Nggak tahu aku, barangkali kamu kenal”. Lalu dia pun masuk, dan memeriksa setiap ruangan di toilet wanita itu, beberapa saat kemudian...

“Nggak ada siapa-siapa tu kak”

“Ah..masa?”

“Iya..tadi udah aku periksa satu-satu, nggak ada kamar yang di kunci, semuanya ke buka kok”. Pikirku, mungkin saja dia sudah meninggalkan tempat itu, sebelum aku keluar.

Aku pun segera menuju ruang kelas, sebelum aku membuka pintu, dari luar ruangan aku melihat samar ada sosok siswi yang tadi aku temui di lorong toilet, duduk di bangku deret ketiga di kursi belakang bersebelahan dengan temanku Daniel. Karena terhanyut dengan cerita bu guru tadi ketika aku membuka pintu kelas, beberapa teman-temanku terkejut melihat kedatanganku, akupun juga terkejut lantaran siswi berambut kepang tadi juga masih ada disana. Aku tidak tahu siapa dia, namun dari raut mukanya yang pucat, membuat aku bergidik, mungkin saja dia siswi yang diceritakan oleh guru BK. Antara takut dan tidak takut, aku memilih untuk mengatasi rasa takutku dengan tidak berpaling lagi melihat sosok itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun