Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games- Madjoe Teroes Sampai Menjadi Energi Asia, Indonesia Juara !

25 Juli 2018   12:04 Diperbarui: 25 Juli 2018   12:08 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madjoe Teroes Asian Games 1962, Tonggak untuk Energi Asia, sumber : beritabahasa.com

Dari Soekarno Putra Sang Fajar Hingga  Si Kerempeng Bertenaga Banteng Membangun Indonesia Lewat Asian Games

17 Tahun setelah merdeka, negeri ini diberikan amanah untuk menjadi tuan  rumah  olahraga se Asia  . Saat itu ada 17 negara yang berpartisipasi  minus beberapa negara karena ada tekanan dari negara tertentu .  Even Onward   (Madjoe Teroes)   adalah moto utama penyelenggaraan pesta olahraga akbar tingkat asia ini. Asian Games ini dilaksanakan tepat 17 tahun Indonesia merdeka "Sweet Seventeen" istilahnya. Negara yang sedang semangat bergeliat  membangun  infrastruktur  dari Stadion Utama Senayan yang merupakan " replika" stadion pelaksanaan Piala Dunia 2018 Rusia. Ya kembaran stadion Gelora Bung Karno ini adalah Stadion Luzhniki  (dibuka sejak Tahun 1955) yang berada di Khamovniki distrik Okryg administrasi Kota Moskow.

Semua orang yang belajar sejarah pasti tahu, bahwa Presiden kita saat itu Ir. Soekarno menjadi sorotan dunia luar terlepas dari intrik intrik politik global . Atas kebesaran Beliaulah  pembangunan di Jakarta sebagai tuan rumah  perhelatan ini  bisa kita rasakan hingga  ini. Pada Tahun 1961, 1 ( satu)  tahun sebelum dilaksanakan acara ini, Pemerintah membuat Komando Urusan Asian Games (KUPAG) di bawah Komando Soekarno langsung. Makanya pembangunan semua tempat atau venue cabang olahraga hasilnya sangat sempurna bahkan bisa dinikmati hingga ratusan tahun kemudian seperti halnya Stadion GBK dan kini  di 56 Tahun  setelah  pesta akbar  usai sadion GBK tetap dipakai untuk Asian Games 2018 .

Menjadi Bangsa bermartabat

Bangsa ini bisa membuktikannya di bawah bimbingan Putera Sang Pajar, Ir. Soekarno.  Ever Onnward adalah Moto Asian Games 1962 yang artinya Madjoe Teroess salah satunya. Moto ini benar benar diwujudkan  untuk menyukseskan kesatuan dan persatuan Bangsa bangsa di Asia. "Berapapun biayanya  kan dibayrkan , yang penting harga diri dan harkat martabat Bangsa Indonesia diakui dunia" Salah satu ungkapan Soekarno saat itu. Mengenai kehebatan negara ini yang membangun infra dan sufra struktur ASIAN Games dalam setahun diakui bagsa lain semisal utusan Jepang yang menyebut kita adalah "Bangsa Yang Gila", artinya bangsa yang tak kenal menyerah mampu membangun stadion dan lainnya serta memindahkan penduduk tanpa kendala  yang berarti. "Super" Kalau kata orang jaman now mah.

Si Kerempeng Bertenaga Banteng.

Kini Bangsa Indonesia diberikan kehormatan kembali, membangun peradaban negeri dengan ditunjuknya Indonesia menjadi tuan rumah perhelatan ASIAN Games dengan Moto "Energy Of Asia" Enegi Asia. Apa maksudnya ? Yup, tentu saja perlu ada kebangkitan sistematis dari Bangsa Asia untuk bersaing dengan bangsa bangsa lainnya. Dan kini Indonesia sudah mulai bangkit dengan bertaburnya juara dunia asal negeri ini.

Sudah tahu kan siapa Lalu Muhammad Zohri  (Juara Dunia Junior Atletik 100 m), Jeyon Kusmoyo (Juara Dunia Wushu di Brazil), Aries Susanti ( Panjat Tebing), Fauzan Noor ( Karate)  dan nama nama lainnya yang bertebaran di berbagai cabang olahraga semisal  Bulu Tangkis yang memang banyak menghasilkan juara dunia. Merekalah yang menjadi energi bagi bangsa ini dan menjadi energi untuk bangsa lainnya yang bisa bersaing dengan bangsa  lainnya di dunia terutama Eropa dan Amerika . Titik mulanya di mulai dari Indonesia 18 Agustus 2018. Bangga bukan?

Betapa merindingnya ketika perjuangan Lalu Muhammad Zohri dari lintasan delapan, lintasan "buangan" yang tak seorangpun sanggup menjadi juara bila berada di lintasan ini. Lalu Muhammad Zohri membungkam semuanya termasuk unggulan pertama dari Amerika Serikat yang akhirnya hanya finish di nomor 2 dan 3. Semangat bukan?

Madjoe Teress , moto yang dijadikan pondasi awal Bangsa Indonesia seharusnya menjadi cambuk bagi siapa saja atlet yang ingin berprestasi. Tidak ada kata menyerah, tidak ada istilah tidak ada dana semuanya harus dan lagi  harus diupayakan hingga titik penghabisan. Mengapa saya menyebut Presiden Jokowi dengan Si Kerempeng yang Bertenaga Banteng  karena julukan inilah yang disematkan oleh Ibu Megawati Soekarno Putri kepada Beliau . Tak mengenal Lelah , selalu blusukan demi harkat dan martabat bangsa yang diakui dunia. Bahkan dengan tegas  Beliau menyatakan yang besar adalah  para atlet yang dengan keterbatasannya bisa menjadi juara.

ASIAN Games Pasti Juara!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun