Mohon tunggu...
Yusep Hendarsyah
Yusep Hendarsyah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer, Blogger, Bapak Dua Anak

Si Papi dari Duo KYH, sangat menyukai Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Asian Games- Madjoe Teroes Sampai Menjadi Energi Asia, Indonesia Juara !

25 Juli 2018   12:04 Diperbarui: 25 Juli 2018   12:08 950
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Madjoe Teroes Asian Games 1962, Tonggak untuk Energi Asia, sumber : beritabahasa.com

Tekad Baja dari Sang Juara , Dokumen Foto: Ulihape
Tekad Baja dari Sang Juara , Dokumen Foto: Ulihape

Bila semua mata dan jiwa tertuju kepada pagelaran sepak bola piala dunia 2018 , dimana Perancis menjadi kampiunnya dengan mengalahkan tim Kroasia (4-2), kita bagai tersihir, semua media sosial yang dipunyai penuh dengan kata kata optimis bahwa tim kebanggaanyalah yang akan menang. Twitter, facebook, Instagram tak luput  mrmberitaksn soal dukungan. Semua menjadi "gila" karenanya, kalau saja mereka punya uang lebih maka tak akan heran kalau stadion  luzhniki  di Rusia akan penuh oleh supporter dari tanah air.  Bagaimana kalau energi kalian dikerahkan untuk mendukung timnas kita yang ditarget  oleh Pemerintah masuk empat besar  Asia agar ada peluang  masuk  putaran piala dunia nantinya!

kesiapan-atlet-5b5803dd6ddcae7fa8170f83.jpg
kesiapan-atlet-5b5803dd6ddcae7fa8170f83.jpg
Bagaimana kalau energi kita digunakan untuk memenuhi semua venue stadion yang ada di Jakarta maupun yang ada di Palembang. Ketika para atlet berkorban meninggalkan masa  sekolahnya, masa remajanya, jauh dari orang tua jauh dari kemapanan makan enak, tidur malam dan lain yang dianggap enak oleh kita yang bukan atlet. Membeli tiket resmi, bersama -sama mendukung dengan fair play, berbaris antri agar dunia tahu bahwa energi asia benar benar terlahir dari sini.  Dari Warteg hingga restoran mewah,dari losmen hingga Hotel Berbintang setidaknya menjadi tempat diskusi, nonton bareng memeriahkan acara ini.  Kalau ini terjadi para Funding Father kita akan bangga di alam sana.

Persiapan infrastruktur sudah hampir rampung. Stadion GBK dan Stadion Jakabaring sudah 100 persen siap menjadi tempat dilaksanakannya pesta ini.  Ketika Indonesia yang jadi juara , maka kita memantaskan menjadi sebenarnya Energi Asia. Bahkan Palembang sudah sangat cantik denga nberbagai infrastrukturnya yang sudah terbangun secara baik.

Tahun 1962 Indonesia meraih posisi kedua alias runner -up   dengan perolehan medali  77 buah , dengan 21 buah medali emas , 29 perak dan 30 perunggu. Mengulang kejayaan Tahun 1962 adalah suatu keniscayaan. Harus percaya bahwa kita memiliki energy besar, pertarungan belum berakhir hingga bendera merah putih berkibar di podium. Satu satunya harapan adalah optimisme, bukan kepada para atlet saja, tapi semua komponen  bangsa seperti semangatnya ketika kita meraih juara kedua. Madjoe Teroes pantang mundur.

Para atlet pasti sudah mengerahkan segalanya untuk negara, bukan hanya fisiknya tapi batinnya mereka serahkan demi kejayaan negeri.  Berjuang bukan untuk materi, berjuang untuk kehormatan bangsa. Akhirnya kita harus belajar dari Lalu Muhammad Zohri kembali yang membuat Imposible menjadi possible.

Bagaimana menjadi Energy of Asia sebenarnya?

Kalah Menang Sportifitas, Dokumen : Ulihape
Kalah Menang Sportifitas, Dokumen : Ulihape
Berbicara mengenai Asian Games 2018, ini bukanlah milik Jakarta dan atau Palembang sebagai tuan rumah. Saya yang berada di Banten  hingga kini berharap Asian Games di daerah saya, terutama di komunitas komunitas yang saya ikuti  lebih massif lagi menggelorakan  berita Asian Games.  Gaung Asian Games harus merata,  terstruktur dan massif terencana dengan baik. Bagaimana menjadi energi untuk bangsa ini bila semangat itu tidak tertular ke daerah daerah seluruh Indonesia.

Indonesia akan menjadi tuan  rumah pada Tanggal 18 -08-2018, tinggal menghitung hari lagi. Secara de jure dan de facto , semua warga dunia, khususnya benua asia akan memandang Indonesia dengan pisau analisanya masing masing. Bukan hanya cabang olah raga yang dipertandingkan, tapi juga akan mengulas bagaimana bangsa ini ada dan sejarahnya hingga kini. Bisa saja mengulas kulinernya, mengulas kebhinekaannya yang mulai luntur akibat perang pemikiran berbeda pendapat. Atau lebih jauh lagi bagaimana peluang  Indonesia mengulang kembali kesuksesan menjadi runner --up di Asian Games  yang perah kita raih  Tahun 1962  atau paling terdekat finis diurutan ke tujuh seperti terjadi di Tahun 1966 ,Bangkok .

Sebagaimana keinginan menjadi juara target 10 besar Asia, maka urutannya dari A hingga Z bangsa ini harus siap  dikupas tuntas. Sebagai contoh media mengupas kehidupan sang jura dunia atletik kita ,  mengorek apapun yang menjadi daya tarik masyarakat (bisnis). Faktor Ekonomi, sosial, budaya dan tak lupa semangat memankas  korupsi yang merajalela yang tak kunjung usai meski pelakunya sudah banyak yang terkena OTT KPK.

Bagaimana menjadi Energi Asia, bila kita tidak mampu mengulang sejarah  membangun  stadion stadion besar seperti GBK,  ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarananya yang lebih wah lagi.  Tapi kembali lagi kepada semangat madjoe Teroes, semangat menggelorakan perjuangan , bahwa bangsa ini besar dari ketulusan rakyatnya. Memberi tak harap kembali. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun