Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Urgensi Membangun Budaya Risiko Berlalu Lintas di Tol

3 September 2019   14:58 Diperbarui: 5 September 2019   16:44 1672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lihat saja misalnya, ada banyak perusahaan yang tidak maju dan berkembang bahkan malah umurnya tidak panjang, hanya karena tak memiliki kemampuan dan sumberdaya yang memadai untuk mengelola risiko yang ada. 

Seperti kalah bersaing di pasar, barang tidak laku, pasokan tidak bisa dikendalikan biaya-biaya terlalu besar sehingga cashflow negative terus menerus.

Management based risk akan menjadi jaminan bagi perusahaan atau organisasi apapun untuk tidak mengalami persoalan yang fatal di kemudian hari.

PT Garuda Indonesia yang belum lama ini mengalami kerugian hingga 2 triliun rupiah lebih, sesungguhnya karena penerapan manajemern risiko yang tidak profesional.

Risiko yang paling berat dihadapi oleh sebuah perusahaan atau organisasi adalah ketika reputasinya jatiuh sebagai akibat dari kesalahan dalam mengelola operasi bisnis. Reputasi jatuh, maka kepercayaan konsumen akan hilang. Mitra bisnis akan meninggalkan, dan pelan-pelan perusahaan bisa saja bangkrut.

Indonesia yang berada di zona bahaya bencana alam yang serius, bahaya gemapa bumi yang disebabkan oleh pergeseran lempengan bumi, menjadi alasan yang sangat kuat perlunya pengembangan budaya risiko di kalangan masayarakat. Agar ketika bencana alam datang, masyarakat mampu mengurangi risiko fatal yang akan terjadi.

Korban jiwa bisa dikurangi, korban materi juga bisa dikelola dengan antisipasi yang stategis. Karena, untuk apa masyarakat berjerih lelah habis-habisan kalau bencana alam datang menimpa, maka semuanya akan menjadi musnah dan sirna adanya.

Yupiter Gulo, 3 September 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun