Mohon tunggu...
Nina
Nina Mohon Tunggu... Lainnya - Ibu Satu Anak

Ibu satu anak yang senang berpetualang keliling kota dan menulis cerita di andrewandme.blogspot.com. Join our dates at IG @DateWithDudu / #DateWithDudu. Sherlockian. ELF. My heart draws a dream.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Berdua di Satu Meja: Bangun Kebersamaan Saat Santap dengan Keluarga

22 Agustus 2016   18:49 Diperbarui: 24 Agustus 2016   08:48 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Makan berhadapan jadi ritual nge-date sama anak (dok.pri)

"Jadi KFC ternyata punya lebih dari satu pemanggang yang berisi minyak. Ada enam kalau tidak salah dan ayamnya tidak semua dimasak sama-sama. Oh iya, aku harus mencatat cara menutupi ayam KFC dengan tepung original, supaya nanti kalau Oma tanya aku bisa jawab. Soalnya tadi aku bertanya kenapa kulit ayam KFC lebih enak dari dagingnya dan ternyata enaknya ada di tepung original." Ocehan tidak berhenti semacam ini biasanya terdengar saat kita berdua makan berhadapan di akhir pekan. 

Meja makan, di manapun berada, menyimpan banyak cerita saya dan anak saya si Andrew. Saya yang bekerja full-time hanya bisa duduk makan dengan anak ketika kita nge-date di akhir pekan. Acara ngedate ini sampai punya hastag sendiri di sosial media saya: #DateWithDudu, soalnya setiap weekend, saya selalu mencari kegiatan yang bisa dilakukan berdua lalu sibuk "pameran" ke seluruh dunia haha. Hari Sabtu 20 Agustus kemarin, acara nge-date kita agak sedikit spesial karena saya perdana ikutan Nangkring bersama Kompasiana. Temanya "Saat Santap, Saatnya Berkumpul bersama Keluarga," dan diadakan di KFC Kemang. 

ini lho tepung party. (dok.pri)
ini lho tepung party. (dok.pri)
Acaranya sendiri simple tapi seru. Anak-anak bisa ikutan kitchen tour dan tepung party sementara orang tuanya menyimak talkshow tentang pentingnya makan bersama. Narasumber Ns. Rahayu Setiawati Damanik, S.Kep, M.S.M., Kompasianer dan Praktisi Bidang Anak menekankan pentingnya membiasakan anak untuk makan bersama sejak dini. Sejak balita kalau bisa. "Apalagi pada anak yang orang tuanya bekerja dan cenderung sering makan sendiri atau sama mbak. Kalau tidak dibiasakan akan terasa canggung. Dan saat sudah remaja, anak akan punya pilihan, makan bersama orang tua atau teman. Kalau sudah begitu, hubungan dengan orang tua bisa menjadi lebih kaku dan cenderung hanya ke nasihat-nasihat saja." 

Keluarga saya punya tradisi makan bersama, terutama kalau ada yang berulang tahun. Bahkan ketika semuanya terpencar ke seluruh penjuru dunia saat kuliah pun, kita berusaha pulang ke Indonesia di saat yang bersamaan dan merayakan Natal dengan makan bersama. Tapi saya tidak pernah berpikir bahwa momen makan bersama satu meja itu penting. Bahkan ketika anak saya lahir, makan bersama hanya jadi ajang foto-foto lucu dan dokumentasi. Sampai Andrew mulai cerewet dan saya bingung bagaimana bisa ngobrol santai dengan dia. Satu hari, ketika menghadiri sebuah acara tentang blogging, saya duduk di hadapan Andrew. Dia mulai main action figurenya dan bercerita. Ultraman X bisa terbang, Power Ranger B bisa mengendalikan dinosaurus dan mereka bertempur melawan penjahat. Saya mulai menyelipkan pertanyaan, dia menjawab dan ritual Date With Dudu secara resmi dimulai. 

"Jadi weekend ini kita ada acara apa, Ma?" Tanya Dudu Jumat kemarin.  

"Nangkring sama KFC. Di Kemang." 

Salah satu tempat favorit saya nge-date adalah KFC Kemang. Dulu waktu anak saya masih kecil, selesai makan dia bermain di Playland. Lalu dia akan kembali untuk makan eskrim. Setelah besar, kita akan duduk, ngobrol sambil makan, soalnya dia sudah bisa makan sendiri. Yang saya senang, makan ayam KFC sudah pasti pakai tangan, dan itu berarti gadget akan otomatis disimpan di dalam tas sampai kita selesai makan.  

Menang games di acara KFC (dok.pri)
Menang games di acara KFC (dok.pri)
"Jadi aku boleh bertanya pada bosnya KFC?" 

"Ya siapin aja pertanyaan kamu." 

Ada 3 pertanyaan Andrew yang untungnya terjawab semua oleh Hendra Yuniarto, GM Marketing KFC Indonesia, yang juga jadi narasumber hari itu. Andrew tidak pernah terlihat bertanya sepanjang acara (kecuali "kenapa KFC di luar negeri tidak ada nasi?" Yang dilontarkannya pada MC Yozh Aditya di panggung saat games), kalau saya suruh bertanya dia bilang sudah terjawab tadi. Lalu selepas acara, saya duduk berhadapan dengannya sambil ngobrol dan makan siang, barulah saya tahu apa yang membuat dia penasaran dengan KFC. 

Minyak KFC digunakan berulang kali, kan tidak sehat ya? "Minyak KFC hanya digunakan untuk 60 kali penggorengan ayam dan sudah merupakan standar dari KFC pusat," jelas Hendra. Minyak bekasnya kemudian digunakan untuk penelitian, salah satunya penelitian bahan bakar oleh mahasiswa ITB. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun