Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Migo e-Bike di antara Inovasi dan Tren Indisipliner dalam Berkendara

17 Februari 2019   00:39 Diperbarui: 17 Februari 2019   19:03 1576
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun begitu, sejatinya ada beberapa kemungkinan lain terkait mengapa Migo sering digunakan para remaja untuk kebut2an. Berikut poin-poinnya;

1) Filtering Data Diri yang(Mungkin)Kurang

Tampilan konfirmasi input ID (screenshot aplikasi)
Tampilan konfirmasi input ID (screenshot aplikasi)

Pada saat kita masuk ke dalam aplikasi Migo, memang diminta untuk mendaftar dengan memasukkan data diri yang lengkap termasuk nomor identitas. Karena aplikasi ini ditujukan untuk yang memiliki KTP saja atau 17 tahun ke atas, maka jenis identitas lain seperti kartu pelajar seharusnya tidak bisa. 

Namun melihat yang terjadi di jalanan justru anak-anak remaja usia sekolah menengah pertama yang membawa sepeda ini kebut-kebutan, maka kemungkinan kartu pelajar bisa digunakan saat pendaftaran cukup besar.

Halaman input identitas (screenshot aplikasi)
Halaman input identitas (screenshot aplikasi)
Saya pribadi memang belum sempat mencoba daftar menggunakan kartu identitas lain selain KTP seperti misalnya kartu pelajar. Sehingga memang belum bisa dipastikan apakah filtering kartu identitas ini jadi masalah utamanya.


2) Filtering yang Kurang dari Penjaga Sub Station

dailysocial.id
dailysocial.id

Kemungkinan yang kedua adalah pengawasan dari penjaga sub station yang masih kurang. Misal pada kasus di nomor pertama kartu pelajar benar-benar tidak bisa digunakan dalam mendaftar, maka kemungkinan besar anak-anak remaja tanggung tersebut menggunakan aplikasi Migo yang didaftarkan dengan kartu identitas kakak atau orang tuanya. 

Apalagi ketika mendaftar, kita mendapatkan saldo gratis sebesar 20 ribu rupiah untuk menjajal Migo. Maka alasan mencoba saldo itulah yang mungkin kerap dijadikan alasan para remaja menggunakan sepeda listrik tersebut.

Nah, disinilah seharusnya para penjaga bisa melihat, menilai dan bahkan mengawasi lebih jeli agar Migo tidak digunakan sembarangan bahkan oleh penyewa di bawah umur. Karena jika sampai terjadi kecelakaan karena kebut-kebutan, tentu bukan hanya si pengendara saja yang dirugikan, namun juga Migo sebagai penyedia jasa kendaraan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun