Mohon tunggu...
Yonathan Christanto
Yonathan Christanto Mohon Tunggu... Penulis - Karyawan Swasta

Moviegoer | Best in Specific Interest Kompasiana Awards 2019

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menikmati Sajian "Thriller" Klasik dalam "The Strangers: Prey at Night"

16 Maret 2018   23:38 Diperbarui: 18 Maret 2018   15:23 5355
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
bloody-disgusting.com

Saat ini sudah jarang kita temui film horror thriller produksi Hollywood layaknya pada periode 90-an. Berbeda dengan periode 80 s/d 90-an bahkan hingga medio 2000-an di mana film thriller seperti Friday the 13th, Halloween, Scream dan I Know What You did Last Summer sempat menguasai jagat horor Hollywood, beberapa tahun belakangan ini justru tampaknya Hollywood sengaja "menyimpan" genre film ini dan lebih memilih untuk menaikkkan genre horor supranatural. 

Kesuksesan franchise film The Conjuring, Insidious, Paranormal Activity bahkan yang terbaru yaitu remake film IT, yang notabene merupakan film bergenre horror supranatural, saat ini keberadaannya sangat diterima oleh penonton. Praktis saat ini sudah jarang kita temui kembali film thriller seperti disebutkan diatas, seiring dengan terus meroketnya pamor horor supranatural. 

Namun di tahun ini, kita disajikan kembali sebuah film thriller yang membangkitkan kembali atmosfer film thriller klasik khas 80 dan 90-an. The Strangers: Prey at Night merupakan judul film tersebut yang merupakan sekuel dari film The Strangers yang dirilis satu dekade lalu.

The Strangers merupakan film thriller yang keberadaannya tidak bisa dipandang sebelah mata oleh para pecinta horor dan thriller saat itu. Rilis di tahun 2008, The Strangers yang dibintangi Liv Tyler dan Scott Speedman menyajikan cerita thriller dengan pace yang cepat, menegangkan dan membangun tensi yang semakin meninggi seiring berjalannya film. Film yang menghadirkan karakter 3 psikopat bertopeng yang "bermain-main" dengan sang tokoh protagonis ini berhasil mendapatkan worldwide gross di angka $82,391,145, padahal biaya produksinya saat itu hanya sebesar $10,000,000 seperti dilansir dari laman imdb.com. 

Dan di tahun ini atau tepatnya 10 tahun setelah film pertamanya dirilis, kita disuguhkan kembali dengan 3 psikopat ikonik yang menghadirkan kengerian yang sama dengan film pertamanya dan tentunya dengan jalan cerita yang lebih segar dan baru.

Sinopsis

The Strangers: Prey at Nightber cerita tentang Cindy (Christina Hendricks) dan suaminya, Mike (Martin Henderson) beserta anak laki-lakinya, Luke (Lewis Pullman) dalam perjalanannya mengantarkan Kinsey (Bailee Madison), anak perempuan mereka yang beranjak remaja dan memiliki sifat pemberontak untuk belajar di sekolah berasrama. Namun sebelum mengantarkan Kinsey ke sekolah tersebut, terlebih dahulu keluarga tersebut ingin menghabiskan liburan akhir pekan di sebuah trailer park yang dikelola paman mereka.

Namun bukanlah kegembiraan yang menaungi acara liburan akhir pekan mereka, justru hal-hal aneh mulai bermunculan satu per satu di taman tersebut. Dimulai dari sepinya trailer park tersebut, ketukan keras di pintu trailer mereka pada tengah malam sampai dengan hadirnya seorang gadis remaja yang selalu menanyakan keberadaan Tamara, semakin membuat suasana malam itu menjadi mencekam. 

Tak butuh waktu lama bagi mereka untuk menyadari bahwa ternyata mereka tidak sendirian di taman tersebut. Menyadari bahwa mereka diteror oleh sesuatu yang mengerikan, sekelompok orang bersenjata tajam dan bertopeng. Sadar bahwa tak bisa mengandalkan bantuan dari siapapun, bertahan hidup dengan menghindar dari orang-orang bertopeng tersebut menjadi satu-satunya tujuan mereka kemudian.

Jalan Cerita dan Sinematografi

bloody-disgusting.com
bloody-disgusting.com
Pada dasarnya, jalan cerita yang ditampilkan oleh film ini tergolong sederhana khas film-film thriller pada umumnya. Bagaimana sekelompok karakter protagonis diteror oleh para psikopat yang alasan mereka membunuh pun tidak diketahui secara jelas, yang kemudian bermain "kucing-kucingan" untuk menghindari kejaran sang psikopat berdarah dingin. Elemen yang digunakan pun masih seperti pada film pertama, di mana ketukan keras di pintu dan pertanyaan tentang Tamara menandai awal kehadiran sang penjahat utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun