Mohon tunggu...
Yohan Rubiyantoro
Yohan Rubiyantoro Mohon Tunggu... pegawai negeri sipil -

Pria Jogja, besar di Jakarta. Belajar \r\npolitik dan pemerintahan di Unpad, Bandung. \r\nMantan wartawan ekonomi di Harian KONTAN, Kompas Gramedia, dan media ekonomi Singapura. \r\n\r\nKini, mengabdikan diri sebagai Aparatur Sipil Negara (PNS) di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Mengintip Cara Singapore Airlines Menghormati Mantan Pemimpin Negara

28 Juli 2015   15:27 Diperbarui: 11 Agustus 2015   20:52 5603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Pesawat Singapore Airlines mendarat di bandara Changi. Maskapai berkode SQ tersebut menampilkan video Lee Kuan Yew sebagai bentuk penghargaan kepada mendiang pemimpin mereka. (foto media.tumblr.com))"][/caption]Awal pekan ini, saya menjajal layanan Singapore Airlines untuk sebuah tugas ke Manila, Filipina. Maskapai berkode SQ tersebut menggunakan pesawat berbadan lebar Boeing 777-300. Bukan soal layanan bintang lima dan armada pesawatnya yang menarik dalam perjalanan tersebut. Namun, saya menemukan hal kecil tentang bagaimana sebuah negara mungil menghargai mantan pemimpin mereka, mendiang Perdana Menteri Lee Kuan Yew.

Beberapa saat setelah lepas landas dari Soekarno Hatta, saya langsung mencoba layanan hiburan di udara (inflight entertainment). Di hadapan saya terpampang monitor mungil yang berukuran tak lebih dari sebuah buku tulis anak SD.

Monitor tersebut menyajikan beragam hiburan, mulai dari lantunan musik, video, profil ringkas negara tujuan, dan lain-lain. Sebetulnya tak jauh berbeda dengan yang disajikan Garuda Indonesia dan maskapai tersohor lainnya.  

Namun, yang membuat saya tertarik, SQ menyuguhkan video tentang mantan pemimpin mereka, Lee Kuan Yew. Tak tanggung-tanggung, terdapat tiga video yang dapat saya nikmati. Ini tidak saya jumpai saat menggunakan maskapai nasioanal negara lain yang pernah saya tumpangi, sebut saja Japan Airlines, Thai Airways, Korean Airlines, bahkan Garuda. Sepanjang ingatan saya, maskapai-maskapai tersebut belum menampilkan video tentang pemimpin bangsanya masing-masing.

Ketiga video tentang Lee yang diputar oleh SQ berjudul Battle for Hearts and Minds, Founder of The Nation, dan Remembering Lee Kuan Yew. Masing-masing berdurasi 20 menit, 17 menit dan 45 menit. Video Battle for Hearts and Minds berisi pidato Lee pada tahun 1961 yang berisi seruan agar bangsa Singapura tidak bergabung dengan Federasi Malaya.

Sedangkan dua video terakhir menampilkan pesan bagaimana Lee menyulap Singapura, dari negeri terjajah menjadi salah satu kekuatan ekonomi di Asia. Video itu menampilkan bagaimana Lee menarik investor asing untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi. Selain itu, ketegasan Lee dalam memberangus praktik korupsi pun disuguhkan dalam video yang menampilkan beberapa kutipan pesan Lee.

[caption caption="tampilan monitor pada armada SQ "]

[/caption]Keberhasilan Lee memimpin bangsanya memang patut diapresiasi, termasuk oleh SQ yang menjadi maskapai kebanggaan negeri itu. Majalah The Economist menyebut, JP Morgan dan Morgan Stanley menilai Singapura sebagai Develop Markets, atau negara yang perekonomiannya sudah matang. Bahkan IMF mendudukkan Singapura sebagai Advanced Economies.

Agaknya keberhasilan Lee memimpin Singapura yang membuat Singapore Airlines tergerak menyajikan tayangannya. Oya, video tentang Lee juga menyuguhkan testimoni sejumlah pemimpin negara, antara lain Tony Blair. Mantan Perdana Menteri Inggris tersebut menyebut Lee sebagai tokoh idola sekaligus mentor yang baik bagi para pemimpin negara di dunia.

Usai singgah di Bandara Changi dan berpindah pesawat menuju Manila pun saya menemukan sajian yang sama dalam pesawat Airbus A 330-300 yang saya tumpangi. SQ juga menampilkan video tersebut pada seluruh monitor mungil di pesawat.

Oya, SQ juga menawarkan Digital Versatile Disk (DVD) video tentang Lee dalam buku katalog belanja mereka. Keping video tersebut dibanderol dengan harga yang tidak terlampau mahal dan dapat dijangkau oleh penumpang.

Saya tercenung, semoga maskapai nasional kita juga dapat menyuguhkan video yang sama tentang mantan-mantan pemimpin di negeri ini. Sehingga para penumpang, termasuk anak-anak dapat belajar sejarah, dan terinspirasi dengan apa yang telah dilakukan pendiri bangsa ini.

 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun