Mohon tunggu...
Giyat Yunianto
Giyat Yunianto Mohon Tunggu... Administrasi - Insya ALLOH profil yang saya buat dapat dipertanggungjawabkan.

Diam kupikir Lisan kuDzikir.....https://www.instagram.com/giyat81/ @GiyatYunianto... www.giyatyunianto17.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kejadian Luar Biasa di Hari Pertama Puasa

15 Mei 2017   14:16 Diperbarui: 15 Mei 2017   14:29 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bukan perkara mudah menyelesaikan sebuah urusan atau mengikuti kegiatan ketika kita sedang menjalankan ibadah puasa.Ya, hal tersebut pernah saya alami kala hari pertama puasa di bulan Romadhon 1437 H atau 6 Juni 2016.

Dalam benak saya ketika itu beranggapan bahwa Insya ALLOH karena sebagian besar orang sedang shaum maka akan sedikit pula antrean untuk memerpanjang SIM.Saya pun semangat untuk berangkat  sekira jam 6.30 pagi menuju ruko Ramayana, Bekasi Timur.

Alhamdulillah, ternyata apa yang ada dalam pikiran saya juga sama dengan yang ada dalam pikiran puluhan orang yang telah antre lebih dahulu di kompleks pertokoan ruko Ramayana.Ternyata antusias masyarakat untuk memerpanjang SIM tak pernah surut meski dalam keadaan shaum.

Sayapun lantas menuju kerumunan orang yang sedang mencatatkan namanya di selembar kertas untuk mendapatkan nomor antrean.Sebuah hal yang wajar karena merekapun ingin tertib dan tak ingin semrawut.

Namun hal yang yang tak terduga terjadi ketika sekira pukul 8.00 WIB para petugas SIM keliling datang dan menyatakan kalau catatan yang berisi nomor antrean tersebut tidak berlaku sehingga bagi mereka yang ingin memermanjang SIM harap langsung mengumpulkan SIM yang akan diperpanjang langsung kepada petugas.

Bisa dibayangkan kesemrawutanpun terjadi karena setiap orang pasti menghendaki namanya dipanggil duluan dan saya termasuk orang yang beruntung, karena di antara seratusan orang yang telah mengantre nama saya termasuk yang dipanggil lebih dahulu.  

Ya, pelayanan SIM keliling memang mudah.Namun tak semua orang yang telah datang untuk memermanjang SIM dapat terlayani, karena formulir perpanjangan SIM yang dibawa petugas juga terbatas.

Oleh karenanya, sebagai Warga Negara Indonesia yang masih membutuhkan SIM kami berharap agar formulir perpanjangan diperbanyak atau masa berlaku SIM diubah menjadi seumur hidup seperti yang tertera pada E-KTP.

Semoga ALLOH SWT membukakan hati para pemimpin NKRI agar tidak memersulit urusan rakyatnya sendiri.Ya ALLOH mudahkanlah segala urusan seluruh rakyat Indonesia.Aamiin.WallohuA'lamBishowab.Semoga Bermanfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun