Mohon tunggu...
Mangapul Sagala
Mangapul Sagala Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Dosen

Alumnus Fakultas Teknik UI Doctor Theology dari Trinity Theological College, Singapore, Cambrige, Roma.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Perjuangan Pak Ahok dan Ibu Vero Tidak Akan Sia-sia

27 Mei 2017   15:19 Diperbarui: 27 Mei 2017   15:27 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 Mengapa pak Ahok mencabut gugatan bandingnya? Mengapa pula ibu Vero harus sesegukan menangis? Berbagai respons muncul. Ada yang memuji. "Hebat pak Ahok", "Ahok mulia sekali", "Dia sdh selesai dengan dirinya, kini semua diserahkannya bagi RI tercinta", "Ahok sudah memikul salib, kini giliran kita". Tapi ada juga yang bersikap negatif,
 nyeleneh...tidak sedikit yang puas dan bertepuk tangan.

 Saya pun mau memberi pendapat, kiranya berguna. Agak panjang, dapat dibaca bertahap. 

 1. Mengapa pak Ahok mencabut gugatannya? Mari kita mulai dengan argument ini. Pak Ahok yang sudah berjuang habis-habisan bagi Jakarta, bekerja dari pagi sampai malam (seperti disaksikan pak Djarot), ternyata diperlakukan begitu, diadili, dihukum dan langsung dimasukkan dalam penjara!

 2. Kalimat yang menurut pak Ahok diucapkan dengan tulus di Pulau Seribu, ternyata kemudian dituduh oleh jutaan orang beragama sebagai PENISTAAN AGAMA!

 3. Lalu, dengan segala kekuatan yang ada padanya, masih berkuasa penuh sebagai gubernur, dia berjuang mencari keadilan, berharap, dapat lepas diri dari tuduhan. Para ahli sudah didatangkan, banyak membela pak Ahok, termasuk ahli bahasa dari Universitas bergengsi di republik ini, Univ. Indonesia.

 4. Setelah semua kekuatan terbaik diberikan, wajar jika Ahok dan jutaan umat, khususnya Ahokers mengharapkan hasil terbaik: bebas. Namun, apa boleh buat, keputusan di luar dugaan dan harapan. Ahok dinyatakan bersalah dan dihukum dua tahun! Sungguh, keputusan hakim yang mengejutkan banyak orang. Terlebih lagi, keputusan melampaui tuntutan jaksa! Lebih buruk lagi: langsung dipenjarakan! Sang gubernur yang berkuasa itu diperlakukan demikian. Tapi apa daya, majelis hakim  telah memutuskan demikian. Ahok dan semua pengacara dibuat tak berdaya.

 5. Meresponi keputusan itu, dalam ketidakberdayaan Ahok dan pengacaranya, mereka mengajukan banding. 

 6. Namun setelah dua Minggu dalam penjara, pak Ahok mencabut gugatan banding! Banyak terkejut.

 7. Apa artinya keputusan itu dan mengapa hal itu dilakukannya? Secara sederhana, dapat dijawab bahwa pak Ahok sudah pasrah. Sekalipun menyakitkan, pak Ahok dan ibu Vero siap menjalaninya.

 8. Mengapa tidak banding?  Untuk apa banding?  Logikanya adalah untuk mendapat keadilan yang lebih baik. Hanya itu yang membuat terhukum mau memperjuangkan banding. Hanya ORANG BODOH dan NEKAD yang melanjutkan perjalanan ketika dia tahu jalan yang akan ditempuh penuh bahaya dan ketidak pastian.  

 9. Perlu diperhatikan, keputusan itu diambil setelah berdoa dan membaca Kitab Suci  selama dua Minggu. Istilah rohaninya, setelah retreat pribadi selama dua Minggu dan mendapat kunjungan rohani dan didoakan seorang  rohaniwan terhormat di republik ini.  Jadi, secara rohani pak  Ahok dalam kondisi lebih baik dibanding respons awal ketika mengajukan banding dengan pengacaranya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun