Mohon tunggu...
Ina Tanaya
Ina Tanaya Mohon Tunggu... Penulis - Ex Banker

Blogger, Lifestyle Blogger https://www.inatanaya.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Relawan Gadis Belia Muda Punya Aksi

22 April 2017   22:27 Diperbarui: 23 April 2017   07:00 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Intan Syafrini Frizrianti. Sumber: Regional Kompas.com

Seorang mahasiswa cantik,  Intan Syafrini Frizrianti, berasal dari Bogor.   Dia   pernah magang di kantor teman anak saya.   Bergaul dalam waktu yang singkat dengan Intan, anak saya sangat terinspirasi dengan keberanian seorang Intan untuk menjadi relawan untuk ikut dalam pemadaman kebakaran hutan di Kalimantan.

Jika gadis-gadis lainnya berimpi untuk berlibur ke luar negeri atau tempat –tempat yang indah, bagus , menyenangkan, sebaliknya kepala Intan penuh dengan bayangan apa yang terjadi dengan kebakaran di Kalimatan itu. Membayangkan bagaimana masyarakat di Kalimantan hanya bisa bernafas dengan udara bersih sebesar 5% sisanya penuh dengan kabut asap.   Bagaimana anak-anak kecil yang sangat rentan itu dengan mudah akan terkena  penderita ISPA meninggal dunia karena kehilangan udara bersih yang digantikan dengan kabut asap .

Tindakan nyata harus dibuat,  Intan merasa bahwa  dirinya tidak cukup untuk mendengar dan melihat apa yang terjadi dengan kebakaran di Kalimantan tapi dia harus berbuat sesuatu.  Dia menghubungi temannya yang telah terjun di Sekolah Relawan agar dia dapat ikut jadi relawan.

Dalam waktu yang singkat, satu hari saja, ia mendapat jawaban dari temannya bahwa ada kesempatan untuk ikut membantu mendokumentasikan pekerjaan relawan dalam pemadaman karena ada yang sedang cuti ke Banjarmasin.

Intan, yang saat itu tinggal di kos di Jakarta Selatan, pernah mengemukakan keinginannya untuk jadi relawan pemadam kebakaran kepada ibunya.   Tentu saja, ibunya sangat kaget dengan keinginan putrinya.  Ibunya menyarankan kepada Intan agar dia mengurungkan niatnya karena Intan mempunyai sejarah kesehatan sesak nafas di waktu kecil.    Namun, nasehatnya ibunya itu tak mempan. Sempat timbul keraguan Intan apakah nanti dirinya  tidak akan menimbulkan kerepotan bagi teman-temannya jika asmanya kumat. Namun, hal itu ditepisnya.  Intan tetap bersikeras untuk berangkat. Diam-diam tanpa restu ibunya,  pagi-pagi dia sudah berangkat menuju ke Banjarmasin.

Intan bergabung bersama-sama relawan / teman-temannya dari Sekolah Relawan untuk memadamkan api di lahan gambut di Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah. 

Sumber: Forum Viva
Sumber: Forum Viva
Intan satu-satunya seorang perempuan diantara sekian banyak relawan pria yang berkerumun untuk membuat dan menggali sumur.   Intan ternyata tidak berpangku tangan hanya mendokumentasikan saja.  Melihat bagaimana teman-temannya perlu bantuan, dia terjun langsung membantu menggali sumur.  Ini baru pertama kalinya bagi Intan merasakan betapa  sulitnya  dan beratnya menggali sumur.

Lalu, dia pun tak segan-segan turun ke lapangan gambut.  Saat itu memang hujan, kelihatannya tidak ada kebakaran. Tetapi hutan gambut yang terbakar itu sesuangguhnya menyimpan api di dalamnya.  Beruntung Intan sudah mendapat pengarahan dari Sekolah Relawan bagaimana mengatasi berjalan di hutan gambut. Caranya dengan membasahi sepatunya dengan air supaya udara panas itu tidak langsung terkena kepada kulit karena sepatunya dalam keadaan basah.

Menerjang bahaya api dalam hutan gambung jadi tantangan Intan,  dengan beraninya dia belajar untuk bekerja multi tasking dari seorang relawan kebakaran.   Selang air yang berat itu harus diseret dengan tangan kecilnya.  Dengan kekuataan luar biasa dan keinginan untuk menumpas api kebakaran,  Intan pun menginjak hutan gambut yang berbahaya sambil membawa selang air dan menyemprotkan.

Tindakan ini sungguh sangat membahayakan bagi seorang gadis yang belum mengenal bahayanya medan api kebakaran.

Tapi luar biasa, Intan sudah tidak memikirkan dirinya lagi. Semuanya dilakukan dengan pemikiran bahwa dia harus membantu memadamkan api kebakaran supaya semua orang dapat kembali bernafas kembali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun