Satu minggu menjelang lebaran, suasana kota Jakarta lengang. Masyarakat pendatang berduyun duyun meninggalkan ibukota, dan kembali ke kampung halaman mereka. Fasilitas umum yang biasanya padat, kini mulai sepi. Tidak ada lagi penumpang yang berdesak desakan, naik turun kendaraan umum, maupun kereta. Adem, udaranya bersih, tidak macet, tidak ada kesibukan sana sini, frasa inilah yang ada di dalam benak kita ketika melihat suasana kota Jakarta belakangan.
Sembari berkeliling menggunakan kendaraan roda dua, Selasa (20/6) sore, saya menikmati udara sejuk Jakarta. Waktu tempuh dari rumah ke tempat kerja biasanya tiga puluh menit hingga satu jam, kini hanya dilalui lima belas menit kurang. Perjalanan Harmoni ke Petamburan sangat cepat karena lalu lintas lengang. Kebanyakan perusahan sudah meliburkan  karyawannya satu atau dua hari sebelum lebaran tiba. Tujuannya untuk bisa mempersiapkan segala sesuatu di hari besar tersebut.
Bukan saja siswa sekolah, karyawan dan PNS, pedagang pedagang pun sudah mulai meninggalkan ibukota. Salah seorang pedagang bubur ayam yang tinggal di bilangan petamburan asal Jawa, mengatakan mudik merupakan salah satu kebiasaan mereka. Pedagang seperti dirinya tidak hanya pulang ke kampung halaman seorang diri tetapi rombongan. "Inilah kenimatkan mudik itu, merantau sama sama di kota besar, terus tiba waktu lebaran kita konfoi dan pulang bareng bareng," ujarnya.
Sementara saya yang bekerja sebagai karyawan dan belum diliburkan, di satu sisi merasa sangat nyaman karena tidak lagi bergelut dengan kemacetan, tidak berdesakan lagi di tempat umum, tetapi di sisi lain tidak bisa berbelanja makanan ringan di pinggir jalan karena pedagang yang mudik. Saya akan bergumul dengan kondisi seperti ini minimal selama dua minggu. Karena prediksi liburan dalam rangka lebaran 2017 akan berlangsung lama.