Mohon tunggu...
Anik Yulianita
Anik Yulianita Mohon Tunggu... Penulis - Pribadi

Siangku untuk mewujudkan dunia dan ketika malam tiba Allah memberikan pakaian untukku :)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jihan

26 September 2017   08:59 Diperbarui: 26 September 2017   09:41 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Ini adalah pengalaman seorang teman, sebut saja namanya Jihan. Jihan dikenal sebagai perempuan yang sangat cerdas di antara teman-temanku yang lain. Usianya beda 1 tahun dari aku. Aku lebih tua 1 tahun dari Jihan.

Dalam kesehariannya Jihan sangat sopan dalam berbusana. Dia tidak pernah membuka jilbabnya sama sekali meski dia pernah tinggal di Negeri orang selama beberapa waktu untuk melanjutkan pendidikannya.

Sesaat sebelum pulang ke Indonesia Jihan menghubungi aku. Dia sudah tidak ingin tinggal di Negeri tempatnya mengenyam ilmu. Bukan karena dia tidak suka atau tidak betah. Dia hanya sakit hati dengan pacarnya karena dipermainkan.

"Serius kamu pacaran?" dengan penuh penasaran aku bertanya pada Jihan karena selama aku mengenal Jihan Jihan sama sekali belum pernah pacaran.

"Serius." Jihan meyakinkan, "Aku harus menyelesaikan kuliahku dengan segera. Aku mau pulang ke Indonesia."

Jihan bersungguh-sungguh dengan ucapannya. Tidak sampai setahun dia berucap demikian dia pun sudah tiba di Tanah Air dengan luka hati yang mungkin tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata namun untuk urusan akademik dia tetap melakukan yang terbaik. Dia pulang dengan sebuah nilai yang sangat memuaskan.

Tetap patah hati dengan hubungan percintaannya, kondisi Jihan yidaklah baik. Di rumah dia sering menangis dan murung sampai Mamanya terus berusaha bagaimana Jihan bisa ceria.

"Berliburlah." pinta Mama Jihan.

Jihan tidak mau sampai suatu ketika dia mendapat telepon dari sebuah Universitas. Dia mendapat tawaran menjadi dosen.

"Terimalah supaya bisa mengalihkan pikiranmu." kata Mama Jihan.

Dengan pertimbangan yang tidak begitu lama Jihan akhirnya menerima tawaran sebagai dosen di usia yang masih muda, yaitu 24 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun