Mohon tunggu...
Ridwan Adi
Ridwan Adi Mohon Tunggu... wiraswasta -

SATU spiritualitas..SATU Identitas...SATU kebenaran..SATU pengertian..SATU hati...SATU kesadaran...SATU kemanusiaan...SATU keyakinan...SATU AGAMA..,[ IALAH DIRIMU SENDIRI ]. It's Just About Yourself and for yourself...*HUMANKIND*

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Background of Religion (Latar Belakang Agama)

13 Agustus 2010   05:53 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:05 2590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

A.Sejarah Agama

Setiap agama yang ada tentu memiliki risalah atau sejarah . Kita bisa melihat bagaimana sejarah agama Budha misalnya, dimana ini tidak bisa dilepaskan dengan pribadi Shidharta Gautama. Konon Shidartha adalah seorang yang awalnya hidup dengan berbagai kemewahan, namun setelah melihat beberapa realitas seperti orang meninggal dan beberapa penderitaan akhirnya Shidartha meninggalkan kemewahan dan bertapa di bawah pohon Bod Ghoya ( Sejarah , Airlangga ) . Disana Shidartha mendapatkan pencerahan, dimana pesan pentingnya adalah, “ Untuk mencapai kebahagiaan dan terlepas dari kesengsaraan maka seorang budha harus mampu meninggalkan ambisi atau nafsu.” Begitu pula agama Islam, lahir dari era kebodohan ( Jahiliyah ) , dimana pada saat itu manusia kehilangan budi pekerti, cinta kasih dan tentu saja pada saat itu sungguh banyak masalah social , seperti kriminalitas dsb. Hingga datanglah seorang Rasul bernama Muhammad bin Abdullah, seorang revormator yang mampu memberi pencerahan terhadap semua masalah itu. Dari sini kita dapat mengambil kesimpulan , bahwa agama lahir sebagai jawaban atas masalah, baik masalah kemanusiaan maupun social. Agama adalah suatu balancing dari ketidak stabilan, jawaban atas realitas kemanusiaan. Hal ini dibenarkan oleh Kitab suci Al-Quran :” Dan Allah menurunkan para nabi untuk memberi kabar gembira dan peringatan dan memberikan keputusan atas perkara- perkara yang mereka perselisihkan “,( Al-Baqarah 213). Artinya bahwa Islam menjelaskan bahwa fungsi diturunkannya seorang rasul adalah menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan. Sebagai jawaban atas berbagai realitas social.Dengan kata lain Islam membenarkan bahwa fungsi diturunkannya agama Islam adalah sebagai penyelesai masalah.

B. Manusia dan Problem Kemanusiaan.

Sampai saat ini, manusia sebenarnya bermasalah dengan dirinya sendiri. Manusia cenderung lupa pada eksistensinya sendiri. Anand Krisna menyebutnya krisis kesadaran. Manusia banyak yang tidak sadar dengan dirinya sendiri dan bahkan tidak mengenal dirinya sendiri. Contoh kongkritnya adalah pada pra – agama Islam, seperti yang dijelaskan diatas. Pada zaman jahiliah banyak kejahatan kemanusiaan, banyak yang tidak ideal. Manusia pada saat itu kehilangan jati dirinya sebagai makhluk yang memiliki moralitas. Manusia pada saat itu saling membunuh dan tidak mempunyai standar etika.Perampokan dimana-mana. Manusia pada saat itu seperti Hewan. Setelah Agama( Islam) turun maka perubahan itu berangsur-angsur terjadi. Manusia meninggalkan era kebodohan dan menuju masyarakat yang lebih maju.Walaupun waktunya lama, dan sampai saat ini pun sedang dalam proses perubahan.

Beberapa problem kemanusiaan :

1. Manusia cenderung lupa pada dirinya sendiri.

2. Manusia Cenderung mengingkari kebenaran.

3. Manusia cenderung tidak mengenal dirinya sendiri.

4. Manusia tidak bisa memajukan dirinya sendiri.

5. Manusia cenderung terbalut oleh keterpurukan atau keterbelakangan.

Jika kita kembali pada sejarah masa lalu, ada banyak problem kemanusiaan. Contoh diskriminasi ras di afrika dengan diperlakukanya politik apartheid dan juga penindasan ras kulit hitam di amerika selama kurang lebih 200 tahun.Pada saat itu hidup masyarakat kulit hitam teraniaya, tertindas, banyak ketidak adilan. Ini menandakan bahwa ada kecenderungan manusia untuk menindas yang lain dan memperburuk diri sendiri. Dan terbukti dengan diperlakukanya politik tersebut masyarakat bukan malah maju, namun semakin banyak masalah, seperti perang yang dipicu masalah ras dan juga kriminalitas , kemiskinan dsb. Jika seandainya manusia tidak merubah pola pikir , bahwa kebersamaan itu penting dan berlaku benar itu penting, maka mungkin perubahan sejarah tidak akan terjadi. Ini memberikan kesimpulan bahwa sejarah memberikan perubahan pola pikir pada kita semua , dari kemunduran menuju kemajuan, dari ketidak sadaran menuju kesadaran. Kita semakin sadar, betapa banyaknya kekeliruan yang kita yakini benar. Betapa banyaknya kesalahan yang kita lakukan dimasa lalu. Betapa kita suka memperbodoh diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun