Mohon tunggu...
Wisnu  AJ
Wisnu AJ Mohon Tunggu... Wiraswasta - Hidup tak selamanya berjalan mulus,tapi ada kalanya penuh dengan krikil keliril tajam

Hidup Tidak Selamanya Seperti Air Dalam Bejana, Tenang Tidak Bergelombang, Tapi Ada kalanya Hidup seperti Air dilautan, yang penuh dengan riak dan gelombang.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Orang-orang di Kebun Sawit (38)

9 September 2017   13:07 Diperbarui: 9 September 2017   13:43 568
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebutan kuli merupakan perendahan martabat terhadap kalian dan bangsa ini, maka PKI akan merobah sebutan yang tidak manusiawi itu kepada sebutan yang lebih manusiawi, kalian tidak lagi kuli, tapi melainkan adalah buruh, yang artinya pekerja, bukan budak seperti yang dilakukan oleh kaum penjajah", Mustopo seorang kader PKI yang terlatih memberikan pidato pada pertemuan akbar PKI diperkebunan itu.

" Hidup PKI....Hidup PKI...", sorak sorai para buruh yang menghadiri pertemuan akbar dihalam kantor perkebunan membahana. Mereka dengan tertip dan hikmat mendengarkan isi pidato yang disampaikan oleh Mustopo.

" Para kader dan tokoh tokoh PKI tahu, kalau selama ini hidup kalian diperkebunan, sangat menderita karena ditindas, hak kalian sebagai pekerja telah dikebiri oleh tuan tuan pemilik perkebunan, kalian tidak berdaya untuk melawan kekuasaan para tuan tuan pemilik perkebunan, sementara pemerintah yang ada sekarang tidak memperdulikan nasib kalian yang tertindas oleh tuan tuan pemilik perkebunan. Kini saatnya PKI datang untuk memulihkan harga diri dan martabat dari kalian yang telah lama dirampas oleh tuan tuan perkebunan.

Kalian  akan dapat menegakkan kepala, jika berhadapan dengan siapa saja, baik bagi tuan tuan pemilik perkebunan, sebagai rakyat kalian harus turut merasakan manisnya kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan bangsa kita. Kalian harus berani untuk menentang kezoliman yang terjadi terhadap kalian selama ini. Jangan takut untuk menantang ketidak adilan yang datangnya dari tuan tuan pemilik perkebunan, PKI siap pasang badan untuk kalian, PKI berada dibelakang kalian ".

" Hidup PKI....Hidup ...Mustopo..." , sorak sorai itupun kembali membahana diasuarakan oleh para kuli.

" Saat ini harga harga pangan yang merupakan kebutuhan kita sehari hari, semakin hari semakin melonjak tinggi. Pemerintah yang sekarang ini tidak mampu untuk mengendalikan kenaikan harga harga itu. Tapi percayalah saudara saudari, jika kader kader dan tokoh tokoh PKI yang berada di Jakarta menjadi pemimpin dinegara ini, situasi harga harga akan dikendalikan, lapangan kerja akan dibuka seluas luasnya agar saudara saudari tidak lagi akan kesulitan untuk mencarii pekerjaan, anak anak saudara saudari akan ditampung untuk bekerja dilapangan kerja yang baru, yang menjanjikan masa depan bagi anak anak kalian ", dengan semangat yang ber api api Mustopo menyampaikan pidatonya, setiap pada akhir kata kata yang disampaikannya para kuli pun bertepuk tangan dan mengucapkan yel yel .

" Hidup PKI....Hidup PKI...Singkirkan pemerintah yang sekarang ", begitu bunyi sorak sorai para kuli menyambut semangat pidato Mustopo.

Cerita yang dikemas dalam bentuk novel ini adalah merupakan cerita fiksi belaka. Jika ada nama dan tempat, serta kejadian yang sama, atau mirip terulas dalam novel ini. Itu hanyalah secara kebetulan saja. (Mohon Izin Bapak Adin Umar Lubis, Fhoto anda di Blogspot.com saya jadikan sebagai Beugrond dalam novel ini)

  Asahan, September  2017

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun