Mohon tunggu...
Wienndy Dy
Wienndy Dy Mohon Tunggu... -

Suka baca, kayak pp-nya.. Suka pantai, jadi terbawa santai.. Suka tidur, tapi jarang bermimpi.. Karenanya, aku tidak punya banyak impian :)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Pengelola Website Penipuan Masih Harus Belajar Mengeja dan Menulis

15 Agustus 2013   13:01 Diperbarui: 24 Juni 2015   09:17 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebetulnya kejadian ini sudah cukup lama, sekitar beberapa hari menjelang lebaran. Saat itu saya menerima sms dari nomer 082211955068 yang mengatakan saya menang hadiah Toyota Avanza. Dan pemilik nomer itu mengirimkan link www.tsel-inforesmi2013.jimdo.com

Selain nomer yang bukan landline, alamat websitenyapun aneh. Seingat saya website Telkomselsangat mudah yaitu www.telkomsel.com

Link yang dikirim itu saya buka dan tadinya setelah di-print akan saya berikan ke Grapari Telkomsel. Apakah akan mereka tindak lanjuti atau tidak, yang penting saya sudah menginformasikan langsung. Namun ternyata lalu lintas saat bulan puasa menyebabkan saya memilih langsung pulang daripada harus mampir-mampir dulu. Dan akhirnya print-out link itu baru saya lihat lagi hari ini.

Setelah saya perhatikan, ada beberapa hal yang menggelitik, antara lain :

1.Sebagaimana surat yang mengabarkan bahwa seseorang memenangkan sebuah undian, website itupun memuat (baca : mencatut) banyak foto dan nama orang-orang penting. Mungkin maksudnya untuk lebih meyakinkan yang menerimanya.

Contohnya : (Undian) Disaksikan Kapolri Jenral Timur Peradopo. Kok bisa sampai salah menulis nama Kapolri?

Ada juga foto Komisaris Besar Polisi Drs. Rikwanto, SH, Mhum, Kabid Humas Polda Metro Jaya. Ganteng fotonya, dengan seragam lengkap dengan bintang dan pangkat serta topinya.

Ditambah lagi foto Jokowi dan Basuki, sepertinya sesaat setelah pelantikan Gubernur dan Wagub tahun lalu. Apa hubungannya?

2.Kesaksian salah satu pemenang, Ani Suriani Marketing PT. Suracojaya Jakarta. Pin pemenang 512 x 512 x 46K. Itu PIN atau ukuran dimensi barang ya? Komentarnya, “Awalxa gue kira ini penipuan tp setelah sy liat di webset lansung call-motorxa ud di terima, pak gue bersukur dgn hadia ini. Kini kami sekeluarga ud menikmatixa. Terima kasih Telkomsel smg sll jaya.”

(Tulisan saya salin sebagaimana aslinya). Dan setelah saya cari, PT Suracojaya adanya di Makasar, dan saat mengetik Suracojaya Jakarta, terhubung dengan cerita tentang penipuan Indosat. Klop.

3.Acara pengundian kami siarkan LIVE di METRO TV Pukul 23.00 WIB (tanpa menyebutkan tanggal penayangan). Ini penipu tidak pernah liat acara MetroTV, karena setiap sejam sekali Metro menayangkan Headline News selama sekitar lima menit.

4.Menulis kota-kota pemenangpun masih ngaco. Contoh :

Sulawesi Selatang,

Bandar Lampun,

D.I Yokyakarta

5.Di menu awal website abal-abal ini, ada beberapa submenu yang juga salah tulis. Contohnya : TARIF PANGILANG (ilang apanya nih?),

SRVICES(srr srrr kenapa nih?),

ABOT (apa yang abot ya?),

ENTER PRISE (enter the wind kaliii..)

6.Kalimat-kalimat yang tertulis di website : “Mohon maaf bila pencantuman nomer pemenang tidak kami cantumkan secara lengkap, demi menghindari untus-unsur yang tidak bertanggung jawab (penggandaan nomer/pemalsuan pemenang. Kami tidak memberikan informasi pengundian demi mencegah unsur penipuan yang mengatasnamakan Telkomsel.”

Wah, ini sih maling teriak maling namanya. Sesama maling jangan saling menjatuhkan dong..

7.Dan yang paling spektakuler, batas pengambilan hadiah berlaku selama DUA hari saja.

8.Kepada pengelola Drs. Muhammat Yasim, apakah sudah mendapat mangsa dari kerja Anda ini? Tolong belajar mengeja dulu supaya websitenya benar dan cantik gitu...

Sekarang kalau ada yang mendapat kabar mendapat sesuatu hadiah, reaksinya tidak akan begitu heboh, karena sekarang segala macam penipuan banyak terjadi. Namun tentunya kita harus tetap waspada, karena mungkin kita tau hal ini, tapi teman atau keluarga lain tidak tau.

Hal serupa tapi tidak sama, yang menimpa ibu saya. Pendek kata, ibu saya panik karena katanya saya ditangkap tersangkut masalah narkoba, sekitar seminggu sebelum lebaran. Untung saja, penipu itu menelpon hampir tengah malam, yang membuat ibu saya tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak ada kendaraan yang bisa membawanya transfer Rp 25 juta yang diminta, supaya kasus saya tidak dilaporkan ke polisi dan saya bisa segera bebas. Untung juga saat itu hape saya lagi on, biasanya setelah jam 12 malam saya matikan. Penipu itu akhirnya meminta Rp 5 juta saja, walau akhirnya tidak mendapat seperserpun. Jadi, tidak ada salahnya jika keluarga ada yang menerima telpon semacam itu, katakan saja, “Tangkap saja anak saya, nanti biar saya tengok dia di kantor polisi. Sebut di mana kantor polisinya. Atau di penjara mana? Besok pagi saya ke sana...” Yang penting untuk selalu tetap tenang dan jangan panik.

Dasar penipu. Kapan sadarnya sih???

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun