Mohon tunggu...
Wenny Ira R
Wenny Ira R Mohon Tunggu... Penulis - Kybernan

Peneliti, Akademisi, Militansi Desa, Humanis, Berbudaya, Book Lover

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Legenda Kota Jambi dalam Tari

13 Mei 2017   08:04 Diperbarui: 13 Mei 2017   09:01 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kota Jambi yang sering disebut sebagai Tanah Pilih Pusako Bertuah pada tahun 2017 ini genap memasuki usia 616 tahun, sementara itu pemerintahan kotanya genap memasuki usia 71 tahun. Maka dalam rangka memperingati hari lahir kota Jambi secara sejarah dan administratif, sanggar tari Sekintang Dayo kota Jambi yang telah didirikan sejak tahun 1993, menggelar pertunjukkan tari kolosal   yang berjudul Hilir Ke Tanah Pilih, pada 12 Mei 2017 bertempat di Taman Budaya Kambang Kota Jambi. Pertunjukkan ini diisi oleh 200 penari anak-anak dan remaja didikan sanggar Sekintang Dayo, dan juga didukung oleh beberapa pemusik.

Hilir Ke Tanah Pilih sebagai judul pertunjukkan tari kolosal sanggar Sekintang Dayo kali ini menampilkan sejarah terbentuknya kota Jambi berdasarkan legenda yang sudah diceritakan secara turun temurun di masyarakat Jambi. Alkisah secara legenda kota Jambi terbentuk karena perjalanan Orang Kayo Hitam dan Puteri Pinang Masak yang keduanya merupan suami istri  pengantin baru untuk milir mengikuti sungai Batanghari menemukan tempat baru membangun keluarga kecilnya. Dalam milir itu, sepasang angsa dilepas ke sungai sebagai petunjuk untuk menemukan tanah yang baru dan akan mereka diami. Sepasang angsa itu merupakan pusaka dari orang tua Orang Kayo hitam untuk memandu anaknya menemukan tanah pilih. Tempat dimana sepasang angsa tersebut akhirnya berhenti dan naik kedarat dinamakan dengan Tanah Pilih Pusako Betuah atau yang saat ini dikenal dengan Kota Jambi. Dan di tanah inilah akhirnya Orang Kayo Hitam beserta istrinya Putri Pinang Masak membabat hutan, membangun pemukiman baru bagi keluarganya.

vlcsnap-2017-05-12-19h36m26s364-min-59165b1f759773940b7fd296.png
vlcsnap-2017-05-12-19h36m26s364-min-59165b1f759773940b7fd296.png
Tidak hanya kisah milir dengan petunjuk sepasang angsa, dalam tari kolosal tersebut juga terdapat adegan-adegan cerita Orang Kayo Hitam melamar Puteri Pinang Masak lengkap dengan adegan heroik kala Orang Kayo Hitam diuji kesaktiannya dalam pertunjukkan bela diri melawan Tumenggung Merah mato yang merupakan ayah dari Puteri Pinang Masak. Adegan tari lainnya juga menunjukkan cerita dramatik nan romantis ketika akhirnya Orang Kayo Hitam direstui hubungannya untuk menikah dengan Puteri Pinang masak dan memadu kasih, serta pada akhirnya menjadi pemimpin Tanah Pilih Pusako betuah ketika berhenti milir ke hilir dan menemukan Tanah Pilih.

vlcsnap-2017-05-12-19h37m59s438-min-59165b3b397b612d08e42762.png
vlcsnap-2017-05-12-19h37m59s438-min-59165b3b397b612d08e42762.png
Secara keseluruhan pertunjukkan tari kolosal ini bagus terutama bagi pendidikan sejarah anak-anak dan remaja. Namun pertunjukkan tari kolosal ini merupakan gabungan kreasi tari yang pernah diantaranya dipentaskan dibeberapa event,  terutama tari yang melambangkan harimau hutan ketika adegan Orang Kayo Hitam dan istrinya menaklukan tempat baru sebagai tanah pilih, merupakan tari yang diusung kembali dalam pertunjukkan tari kolosal ini setelah sebelumnya pernah dipentaskan pada acara Biennale Sumatra beberapa bulan lalu.

Tapi bagaimanapun juga selamat kepada sanggar Sekintang Dayo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun