Mohon tunggu...
Adinda Suci Rahayu
Adinda Suci Rahayu Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Alumnus Politeknik Negeri Jakarta, Jurusan Teknik Grafika Penerbitan. Tulisan-tulisan saya yang lain dapat juga dibaca di http://adindasrblog.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Resensi Buku: Shocking Japan (Sisi Lain Jepang yang Mengejutkan)

9 September 2012   13:10 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:42 1810
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Shocking Japan: Sisi Lain Jepang yang Mengejutkan Oleh Junanto Herdiawan Penerbit B First (Bentang Pustaka) Cetakan I, Agustus 2012 Tebal x + 162 halaman ISBN 978-602-8864-64-0 Setelah sukses menerbitkan berbagai buku bertema traveling seperti trilogi The Naked Traveler karya Trinity dan seri jalan-jalan hemat ke luar negeri karya para backpacker Tanah Air, Penerbit B First (Bentang Pustaka) kembali dengan buku Shocking Japan karya Junanto Herdiawan. Nah, apa yang terlintas di pikiranmu ketika mendengar kata ‘Jepang’? Sakura? Anime? Ramen? Percayalah, Jepang lebih dari pada semua itu! Setidaknya begitulah fakta-fakta mengejutkan tentang Jepang yang saya temui di buku ini. Penulis yang juga seorang Kompasianer ini merangkum berbagai keunikan Negeri Sakura tersebut menjadi 4 bagian utama yaitu Tak Disangka-Sangka, Perlu Tahu, Nih!, Bukan Kuliner Biasa, dan Belajar dari Sini, Yuk! Di bab pertama, saya dibuat terkejut dengan tulisan ‘Ada Arwah di Boneka Jepang’. Tulisan ini mengulas tentang upacara Mingyo Kanshasai (Festval Menghargai Boneka). Di upacara tersebut, para pendeta Shinto membacakan doa-doa bagi boneka yang ingin dibuang oleh pemiliknya supaya mereka dapat ‘pergi’ dengan tenang. Mengapa demikian? Yap, hal ini terjadi karena masyarakat Jepang percaya bahwa di setiap boneka ada arwah atau roh yang bersemayam. Bahkan, kanji nin dalam kata ningyo (boneka) sama dengan kanji yang digunakan pada manusia. Seram juga, ya....

“Di balik berbagai kemajuan teknologi dan industrinya, saya melihat bahwa Jepang juga merupakan sebuah negara yang penuh dengan mitos dan mistik. Upacara Ningyo Kanshasai adalah salah satu bukti akan masih hidupnya budaya Jepang yang unik dan misterius.” (hlm. 11)

Di bab tiga, saya kembali dikejutkan dengan eksotisnya kuliner Jepang. Mulai dari sashimi kuda (daging kuda mentah), Kit Kat aneka rasa (mulai dari blueeberry cheese cake hingga kecap asin), serta beragamnya restoran khas Tanah Air yang tersebar di seluruh wilayah Jepang. Beberapa restoran tersebut ada yang dikelola oleh orang Indonesia sendiri, tetapi banyak juga yang langsung didirikan oleh orang Jepang. Restoran Cabe di Meguro, Tokyo, misalnya. Restoran ini didirikan oleh Masaki-san dan istrinya karena kecintaannya pada Indonesia. Selama ini, mereka rutin menjelajahi berbagai wilayah di Tanah Air untuk memperbarui menu makanan di restorannya. Canggih!

“Selain sebagai obat rindu kampung halaman, restoran Indonesia di negeri orang bagi saya bukan sekadar tempat makan. Restoran atau warung Indonesia adalah duta bangsa yang sejati karena melalui merekalah Indonesia bisa diterima dengan hati terbuka oleh orang asing. Makanan tidak memiliki banyak pretensi, orang bisa makan jenis masakan suatu negara terlepas dari ideologi atau politik.” (hlm. 104)

I had a good time reading this book. Segala keunikan diulas secara ringkas oleh penulis dengan gaya yang santai, tetapi tetap sarat makna. Dalam setiap tulisan pun disertakan foto dan ilustrasi yang menambah semarak isi buku (sayangnya, tidak ada foto di tulisan ‘Es Krim Tertinggi Sedunia’. Hiks...) Memang, bagi Kompasianer yang sudah akrab dengan tulisan Pak Junanto, membaca buku ini rasanya hanya seperti membaca ulang blog Kompasiana milik beliau. Bagi pembaca yang ingin memperdalam wawasan tentang Jepang, buku ini saya rekomendasikan. Banyak nilai-nilai positif dari masyarakat Jepang yang bisa kita tiru dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari di Tanah Air. Tentang Penulis Junanto Herdiawan adalah seorang ekonom dan pegiat ilmu filsafat. Penyuka traveling dan kuliner yang lama menetap di Tokyo ini secara rutin menuliskan pemikiran-pemikirannya secara rutin di media cetak, blog personal, dan blog komunitas. Hingga saat ini, ia telah menulis dua buku tentang Jepang, yaitu Japan Aftershock: Kisah Berani Menghadapi Tsunami dan Shocking Japan: Sisi Lain Jepang yang Mengejutkan. Kontak penulis lewat e-mail: junantoherdiawan@gmail.com dan untuk menyimak tulisan-tulisannya di Kompasiana, sila klik tautan ini.

(Adinda) Catatan: I got this book as a present for my 19th birthday from a good friend of mine, Karlina. Arigatou gozaimasu, Karlina-san. :)

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun