Mohon tunggu...
Wara Katumba
Wara Katumba Mohon Tunggu... independen -

POLITIK LU TU PENGADU (POLITIKus LUcu TUkang PENGAngguran berDUit

Selanjutnya

Tutup

Politik

Anies Baswedan Pesan Rekonsiliasi, Merasa Dalang Permusuhan?

24 April 2017   14:12 Diperbarui: 24 April 2017   23:00 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: metrotvnews.com - edited by wara katumba

Pengertian Rekonsiliasi menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan pada keadaan semula/perbuatan menyelesaikan perbedaan.

Pesan rekonsiliasi yang disampaikan Anies-Sandi terutama Anies bertemu Ahok dibalai kota hanya sebatas posisinya sebagai calon Gubernur dan tidak mewakili pendukungnya seperti foto-foto dibawah:

Rekonsiliasi seperti apa yang ingin dilakukan Anies-Sandi? Apakah Anies ingin Ahok menemui pendukungnya kemudian minta maaf? Ahok telah melakukannya dan berulangkali meminta maaf atas ucapannya menyinggung surat Al-Maidah 51, secara tidak langsung Ahok melakukan rekonsiliasi, apakah tidak cukup?

Atau sebaliknya, Anies ingin pendukungnya menemui Ahok-Djarot kemudian minta maaf karena melakukan perbuatan yang begitu massif seperti kampanye SARA dari penolakan jenazah hingga ke liang lahat, intimidasi, terror “haram dan pengkafiran” sampai pemukulan, pengusiran dari beberapa lokasi kampanye hingga terjadi didalam masjid terdengar suara teriakan “Usir..Pergi..” yang berulangkali dialami Djarot padahal sesama muslim. Nauuzubillah min dzalik…

Apa reaksi Anies setelah mengetahui peristiwa-peristiwa yang dialami Ahok-Djarot? Diam, terkesan mendukung, TIDAK PERNAH MENGECAM prilaku pendukungnya.

Setelah terpilih bicara rekonsiliasi didepan publik dan pendukungnya, siapa yang menciptakan permusuhan? Bukankah yang menciptakan permusuhan pendukungnya sendiri?

Mungkin Ahok-Djarot maupun pemilihnya tidak perlu minta rekonsiliasi karena tidak pernah menciptakan permusuhan apalagi memusuhi, hanya pihak-pihak yang menciptakan permusuhan dan memusuhi yang perlu minta rekonsiliasi karena merasa bersalah, berdosa telah melakukan tindakan diluar prikemanusian demi kekuasaan politik.

Rekonsiliasi itu berhasil jika pelaku permusuhan yang menginisiasi pertemuan, mungkin dalam forum pertemuan antara pelaku permusuhan dan dimusuhi maka akan tercipta satu rekonsiliasi yang sesungguhnya.

Kalau hanya seorang Anies atau Sandi yang sering bertemu Ahok-Djarot diberbagai even kegiatan menyampaikan pesan rekonsiliasi, itu hanyalah sebatas retorika pemanis dimulut belaka yang tidak bermanfaat.

Rekonsiliasi tidak datang dari inisiatif pelaku permusuhan adalah sia-sia. Toh! Besok tanggal 25 April 2017 sidang Ahok yang masuk tahap pledoi akan terlihat hadir para pendukung anti Ahok dengan mobil komando sambil berorasi dengan tema “Kebencian” yang sama seperti sebelum-sebelumnya.

Apakah Anies-Sandi merasa ikut terlibat sebagai dalang permusuhan menggunakan pihak lain selama proses Pilkada DKI Jakarta kemudian perlu pesan rekonsiliasi? Lah! Pendukungnya sendiri tidak terima hasil vonis JPU terhadap Ahok padahal Pilgub DKI sudah selesai yang dimenangkan oleh hater Ahok. (Sumber)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun