Mohon tunggu...
Wahyu Sapta
Wahyu Sapta Mohon Tunggu... Penulis - Penulis #Peraih Best In Fiction Kompasiana Award 2018#

Menyatulah dengan alam, bersahabatlah dengan alam, ikuti alirannya, lalu kau rasakan, bahwa dunia itu indah, tanpa ada suatu pertentangan, damai, nyaman, teratur, seperti derap irama alam berpadu, nyanyian angin, nyanyian jiwa, beiringan, dekat tapi tak pernah berselisih, seimbang, tenang, alam, angin, jiwa, mempadu nyanyian tanpa pernah sumbang...

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Mencicipi Nikmatnya Sarapan Khas Kota Pati, Lontong Semur Tahu dan Docang

22 Juli 2018   07:00 Diperbarui: 22 Juli 2018   11:50 3251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring lontong semur tahu beserta docangnya. Lezat dan segar. (Dokpri).

Ada banyak makanan khas kota Pati yang layak dicoba. Selain nasi gandul yang sudah kondang karena kelezatannya, ada juga soto kemiri, sego tewel yaitu nasi yang diberi sayur nangka muda. 

Kemudian ada juga menu khas untuk sarapan dari kota Pati. Lontong semur tahu yang diberi docang. Docang ini, jika di Pati adalah kacang panjang mentah yang diiris kecil-kecil kemudian diberi bumbu kelapa parut. Seperti trancam, gudangan dengan sayuran mentah. Orang Pati pasti tahu.

Ketika berkunjung ke sana, saya sering mencari sarapan menu ini. Sudah ada sejak saya kecil dan menjadi makanan yang khas untuk orang Pati. Mereka sangat mengenal makanan ini.

Semur tahu soulmatenya docang, kata orang Pati. Memang ciri khas lontong semur tahu dari Pati adalah campuran sayur kacang panjang mentah ini. Berbeda dengan semur kota lainnya. Adapun penampakannya, terdiri dari lontong, semur tahu, kering tempe, docang dan kerupuk. Sangat nikmat disantap pagi hari.

Makanan ini terdiri dari lontong, semur tahu, docang, kering tempe dan kerupuk. Enak ya, nyumi deh... (Dokpri).
Makanan ini terdiri dari lontong, semur tahu, docang, kering tempe dan kerupuk. Enak ya, nyumi deh... (Dokpri).
Di Pati sendiri, lontong semur tahu menjadi menu sarapan favorit. Ada banyak warung yang bisa dituju. Seperti di sekitar terminal Sleko, Jalan KH Dahlan, Desa Sangkarkurung, Jalan Kol Sugiyono, Perempatan Lawet dan masih banyak lagi. Sangat mudah untuk mencari menu ini. Hampir tiap tempat ada. Murah meriah. Karena satu porsinya berkisar harga Rp. 4 ribu hingga 6 ribu saja. 

Sudah kenyang. Sarapan ringan dan lezat. Mampu menuntaskan rasa. Di kota Pati, meskipun warung kecil, tetapi kebanyakan memiliki cita rasa yang lezat. Bersih dan banyak yang menyukainya.

Karena enak inilah, saya mencoba membuatnya sendiri. Meskipun tak harus sama rasanya dengan lontong semur yang ada di Pati, tetapi paling tidak mendekati rasanya.

Semur tahu, rasanya manis gurih, berkuah santan yang berwarna coklat merah, karena menggunakan kecap dan cabai merah. Agak mirip kuah gandul. Cuma bedanya jika gandul berbahan dasar daging sapi, sedangkan semur tahu memakai tahu yang telah digoreng sebelumnya. Meskipun begitu, kuahnya tetap memakai kaldu daging sapi, untuk menambah cita rasa gurih dan kemantapan bumbu.

Jika dirasakan dari aromanya, bumbu yang dipakai untuk memasak semur tahu, kurang lebih adalah bawang merah, bawang putih, jahe, lengkuas, ketumbar, merica, garam, gula merah, cabai merah, dan kemiri. Bumbu dihaluskan, kemudian ditumis hingga harum, beri air dan santan juga kecap manis. Masukkan tahu yang sudah digoreng sebelumnya. Masak hingga mencapai rasa yang pas. Karena masakan ini semakin lama memasaknya akan menjadi lebih enak.

Sedangkan cara pembuatan docang, mirip membuat gudangan. Bumbunya bawang putih, kencur, garam, gula pasir, cabai merah, terasi jika suka. Kemudian dihaluskan. Campur bumbu ke dalam urapan kelapa muda yang sudah diparut. Masukkan kacang panjang yang telah diiris kecil. Campur hingga merata. 

Docang atau bisa disebut juga trancam ini, akan memberi rasa berbeda pada menu lontong semur tahu. Docang memberi sensasi lain. Lontong semur tahu menjadi lebih segar dan lezat. Ketika menggigit kacang panjang, terasa kres-kres. Parutan kelapanya yang gurih, pas di mulut. Petjah!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun