Mohon tunggu...
Lovely Christi Zega
Lovely Christi Zega Mohon Tunggu... Psikolog -

Untuk informasi terkini, terlengkap, dan terpercaya hubungi ketok magic kenalan terbaik anda.... - Pemilik majalah online a-and-o.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mengenal Gambaran Sistem Pendidikan di Jerman

15 Maret 2016   23:16 Diperbarui: 17 Maret 2016   20:48 7226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Orang tua murid menghadiri acara pertunjukan seni di sekolah (sumber: dok. pribadi)"][/caption]Masing-masing negara memiliki sistem pendidikan tersendiri. Tidak jarang keunggulan atau kekurangan sebuah bangsa dapat tercermin dari sistem pendidikan negara tsb. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan gambaran sistem sekolah di Jerman tanpa hendak memperbandingkan dengan sistem pendidikan di negara kita.

Anak di Jerman memulai "sekolah" sejak dini. Sejak umur dua hingga tiga tahun, mereka telah mulai masuk pra-sekolah yang diberi nama Kinderkrippe. Di Kinderkrippe, perkembangan motorik maupun sosialisasi anak dikembangkan. Lewat suara, warna, atau berbagai permainan, anak bermain permainan yang mendidik dan bermanfaat bagi perkembangannya. Sesuai bobot umurnya, Kinderkrippe hanya memberikan waktu maksimal 30 jam bagi anak untuk bersekolah.

"Lulus" dari Kinderkrippe, anak umur tiga hingga enam tahun mengenyam pendidikan di taman kanak-kanak (Kindergarten). Sama seperti di Kinderkrippe, anak TK juga belajar sambil bermain. Penilaian yang diberikan oleh pendidik hanya berupa gambaran sifat, kemampuan, dan interaksi anak selama di sekolah. Juga seperti Kinderkrippe, maksimal anak rata-rata hanya bersekolah 38 jam per minggu. Meski demikian, Kinderkrippe dan Kindergarten bukanlah hal yang wajib bagi anak.

[caption caption="Siswa dalam pertunjukan seni di sekolah (sumber: dok. pribadi)"]

[/caption]

Wajib sekolah dimulai sejak masa sekolah dasar hingga kelas kelas 9. Dengan kata lain, wajib belajar di Jerman berlangsung selama 9 tahun. Meski demikian, masing-masing negara bagian memiliki peraturan masing-masing sehingga ada juga negara bagian yang mewajibkan sekolah hingga 12 tahun. Rata-rata total waktu sekolah di Jerman 38,5 jam per minggu. Selain itu, sebagian besar sekolah di Jerman dimulai pukul 8 pagi.

Sekolah dasar di Jerman rata-rata berlangsung selama 4 tahun. Meski berlangsung cukup singkat, anak baru mulai memiliki raport yang berisi angka sejak kelas tiga SD. Di kelas satu dan dua, anak diberi penilaian kualitatif mengenai kemampuan dan sosialisasinya di sekolah. Selain itu, di kelas satu dan dua anak baru mulai mengenal angka dan huruf, serta mulai belajar membaca dan berhitung. Ujian kelulusan SD dilakukan di kelas empat. Hasil ujian kelulusan akan menjadi penentuan jenis sekolah anak berikutnya.

[caption caption="Siswa sedang berdiskusi (sumber: dok. pribadi)"]

[/caption]

Jenjang pendidikan setelah SD terbagi menjadi tiga bagian, yakni Hauptschule, Realschule, dan Gymnasium. Pembagian jenjang ini didasarkan pada nilai hasil ujian kelulusan di SD.

Haupt dalam bahasa Indonesia berarti utama dan Schule artinya sekolah. Sekolah utama atau Hauptschule berlangsung hingga kelas 9. Di Hauptschule, siswa pada dasarnya mempelajari hal yang dapat dipraktekkan dalam bekerja. Dengan kata lain, sekolah ini adalah sekolah untuk bekerja.

Realschule adalah jenis sekolah selain Hauptschule yang dapat ditempuh anak setelah lulus SD. Realschule berlangsung hingga kelas 10. Di Realschule, siswa mempelajari teori seperti fisika, kimia, biologi, matematika, dsb dengan bobot tertentu dan tergantung fokus yang mereka pilih.

Sekolah lainnya setelah lulus SD adalah Gymnasium. Gymnasium dapat digambarkan semacam SMA karena berlangsung hingga kelas 12. Di Gymnasium, siswa juga belajar fisika, kimia, dsb. Bobot teori di Gymnasium prosentasenya tinggi. Ujian kelulusan Gymnasium bernama Abitur. Dalam abitur, siswa dipersilahkan memilih tiga jenis mata pelajaran yang akan diikutkan untuk ujian kelulusan. Abitur bentuknya essay dan berlangsung antara tiga hingga empat jam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun