Mohon tunggu...
Lovely Christi Zega
Lovely Christi Zega Mohon Tunggu... Psikolog -

Untuk informasi terkini, terlengkap, dan terpercaya hubungi ketok magic kenalan terbaik anda.... - Pemilik majalah online a-and-o.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Apa yang Sebaiknya Dikatakan Dalam Wawancara Kerja

30 Oktober 2013   05:26 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:51 2251
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Menarik membaca tulisan mas Donny Purnomo tentang apa yang sebaiknya dihindari dalam wawancara kerja (baca: Pingin Sukses Interview Hindari Ini). Sekilas saya baca dari hal-hal yang sebaiknya dihindari, ternyata dari semua kategori yang disebutkan diartikel itu semuanya kemungkinan bisa dilanggar.. Hmm.. Ada apakah gerangan?


Masing-masing perusahaan punya standarnya sendiri-sendiri. The right man on the right place, kira-kira itu moto yang digunakan banyak perusahaan dalam mencari karyawan. Sebelum diterima kerja, tentu saja karyawan juga diinterview dan melewati berbagai macam tahap. Namun proses ini tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.


Pertanyaan Jelas Arahnya


Dari pengalaman diwawancara itu, sebenarnya sedikit banyak kita bisa mengira-ngira gambaran perusahaan, entah tugas-tanggung jawab pekerjaan, entah lingkungan kerja, dsb. Setidaknya, menurut saya hehe, ada dua jenis pertanyaan wawancara. Kelompok pertama adalah pertanyaan yang jelas arahnya. Pertanyaan-pertanyaan seperti, "Bagaimana jika anda bekerja jauh dari keluarga dan hanya diijinkan pulang setahun sekali." dan pertanyaan-pertanyaan sejenisnya, kira-kira sudah memberikan gambaran seperti apa kondisi kerja dari posisi yang kita lamar. Biasanya pertanyaan jenis ini menyangkut hal teknis, keahlian, pengalaman kerja, dan hal-hal lain yang jelas dapat kurang lebih dijawab dengan "ya" atau "tidak".


Pertanyaan Tersamar


Pertanyaan kedua adalah pertanyaan yang arah pertanyaannya tidak terlalu jelas atau tersamar. Pertanyaan jenis ini biasanya terkait dengan etika/nilai/norma/budaya perusahaan, lingkungan kerja, beban kerja, dsb. Dulu pernah waktu diwawancara saya ditanyai berkali-kali soal kasus, saya hanya menjawab dibicarakan baik-baik. Waktu itu agak heran juga sih, karena saya sadar pertanyaannya kurang lebih inti dan temanya sama, hanya pertanyaannya dibolak-balik saja. Memang saya waktu itu masih "hijau" sekali, belum mengerti dalam keadaan seperti apa PHK diberlakukan. Ternyata, usut punya usut, perusahaan tsb termasuk perusahaan yang sangat tegas terhadap karyawannya. Yup, bisa ditebak, ketika itu saya tidak diterima bekerja. Dari pertanyaan demikianlah sebenarnya bisa dilihat gambaran perusahaan yang sebenarnya.


Sebagian perusahaan memiliki pertanyaan khusus berkenaan dengan jenis pertanyaan kedua ini. Saya pernah membaca artikel di Kompasiana, sayangnya saya lupa pengarangnya siapa, tentang pertanyaan yang diberikan oleh Astra kepada calon karyawannya. Berikut kutipan pertanyaan dari artikel tsb. Disitu ditanyakan jika anda berada di lokasi bencana alam dan hampir semua orang sudah diungsikan, apa yang akan anda lakukan? Anda memiliki motor dan motor itu hanya bisa membawa satu orang lagi. Di desa tsb hanya tinggal anda, pujaan hati anda, seorang dokter, dan seorang nenek. Nenek tsb sudah sangat tua. Anda menghormati orang tua jika yg anda bawa adalah nenek tsb. Namun anda mengutamakan keselamatan orang lain jika yg anda bawa adalah sang dokter, karena dokter dapat menyelamatkan nyawa orang lain. Sedangkan pujaan hati anda, yang sudah lama anda idam-idamkan, kemungkinan anda tidak akan bertemu dengannya lagi jika anda tidak membawanya. Pertanyaan jenis inilah yang menggambarkan nilai/norma seperti apa yang diinginkan perusahaan. Pertanyaan ini, berdasarkan artikel tsb, dapat dijawab dengan baik oleh Rini M. Suwandi, yang pernah menjadi karyawan Astra dan adalah salah satu mantan menteri perindustrian dan perdagangan.


Pertanyaan jenis kedua, sebagaimana pertanyaan jenis pertama, banyak ragamnya. Saya pernah diajukan pertanyaan untuk mengurutkan hal terpenting menurut saya dengan menjelaskan alasan pilihan dari urutan tsb. Salah seorang atasan dari bagian lain pernah menceritakan pada saya contoh kasus yang beliau ajukan untuk calon mitra kerjanya. Inti dari pertanyaan jenis kedua ini adalah untuk melihat apakah calon karyawan memiliki nilai/norma yang sama dengan yang dimiliki oleh perusahaan. Selain itu, aspek-aspek yang dianggap penting juga dapat dilihat dari pertanyaan semacam ini, misalnya keteguhan berpegang pada prinsip, cara berpikir rasional, atau nilai apa yang terpenting bagi calon karyawan tsb dalam bekerja.


Pertanyaan jenis kedua lebih untuk menyaring: "the right man, on the right place". Nah, dari pertanyaan-pertanyaan seperti inilah kemungkinan apa yang ditulis mas Donny Purnomo bisa dilanggar. Untuk pertanyaan jenis ini memang sebaiknya kita sebijak dan serasional mungkin menjawab pertanyaan. Logika dan alasan seringkali mengungkapkan tentang siapa calon karyawan. Jadi, pikirkanlah secara logis jawaban dan alasannya sebelum anda menjawab.


Pencapaian Diri


Hal lain yang ingin saya bagikan juga untuk dapat dimanfaatkan dalam wawancara kerja adalah cara menjawab pertanyaan. Usahakan sebisa mungkin menjawab pertanyaan dengan menghubungkannya dengan pengalaman pribadi. Pengalaman pribadi yang saya maksud disini adalah yang berhubungan dengan pencapaian diri. Pencapaian diri ini dapat berupa prestasi yang dapat diukur, misalnya juara, rangking, dsb, atau prestasi yang tidak terukur, misalnya berhasil karena mengerjakan tugas yang sulit/kompleks, dapat bekerja sama dalam tim yang melibatkan banyak bagian/orang, dsb. Hal-hal demikian dapat menjadi nilai tambah dan memberikan gambaran tentang diri anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun