Dalam dialog di stasiun televisi swasta,Mendagri Cahyo Kumolo beda pendapat dengan Mahfud MD perihal pemberhentian sementara Gubernur Jakarta BTP ( Ahok ),Mendagri masih keukeuh menunggu bacaan tuntutan jaksa disidang pengadilan,bila Ahok dituntut dengan ancaman hukuman maksimal 4 tahun maka Ahok tidak diberhentikan sementara.
Yang aneh dari pernyataan Mendagri ini adalah sebenarnya kewenangan memberhentikan sementara Gubernur itu ada ditangan Mendagri ataukah ditangan Presiden???,ko begitu keukeuh mempertahankan pendapatnya dan minta jangan dikaitkan dengan Presiden???dan Mendagri siap pasang badan dengan segala konsekwensinya???
Untuk yang kesekian kalinya publik dibikin kagum dengan seorang Basuki Tjahaja Purnama,seolah yang bersangkutan sebagai sosok " the untouchable ",yang bersangkutan punya perlakuan " istimewa " dibanding warga lain dibidang hukum.
Beragam kasus yang terkait dengan Ahok,mulai sual RS Sumber Waras,Pembebasan tanah Cengkareng,Bus Trans Jakarta, Rwklamasi teluk Jakarta dsb berakhir relatif aman bagi Ahok,padahal sudah jadi sorotan publik sedemikian .
Memang harus diakui kasus terkait Ahok tsb bukan murni  soal Ahok semata,tapi Ahok adalah representasi titik lemah dari Pemerintahan Jokowi- JK untuk bisa diserang,artinya kalo toh soal Ahok selesai,akan muncul soal lain yang bisa digunakan untuk " menyerang " Pemerintahan Jokowi- JK.
Tinggal kuat kuatan saja berbagai pihak dalam " menggoreng " beragam isujelas dibutuhkan keahlian tersendiri agar bisa keluar sebagai pemenang,gaya bicara Cahyo Kumolo yang santun,hati hati mirip Murdiono di Jaman Soeharto merupakan " point " tersendiri  dalam memenangkan pergulatan " wacana " saat ini.
Satu hal yang jelas,terkait pemberhentian sementara Ahok,Mendagri telah bertindak melebihi kapasitasnya.
