Sejak kecil saya sudah terbiasa memakai minyak kayu putih. Ibarat P3K di keluarga saya minyak kayu putih sudah menjadi item wajib yang harus selalu ada. Pakai minyak kayu putih ini sudah turun temurun dilakukan keluarga besar saya. Ibu saya sudah membiasakan saya, kakak dan adik-adik saya kalau kemana-mana selalu bawa minyak kayu putih. Bahkan saat travelling keluar kota minyak kayu putih selalu ada di dalam tas saya.
Di rumah, minyak kayu putih selalu saya letakkan di tempat yang terjangkau dan mudah di dapat. Biasanya sih di bawah bantal. Ini juga karena kebiasaan ibu saya, biar mudah ngambilnya kalau tiba-tiba malam hari masuk angin, perut kembung tinggal sapukan minyak nya. Selama sekolah, kuliah minyak kayu putih selalu ada bersama saya. Maklum jadi anak kos, segala obat-obatan selalu komplit di sediakan ibu saya, khawatir anaknya tiba-tiba sakit jadi pertolongan pertamanya minum obat yang ada.
Seperti beberapa waktu lalu saya kerja sambil liburan di Bali selama 5 hari. Malam sebelum berangkat, ibu nelfon saya dan menanyakan “Minyak kayu putih udah dibawa belum? Jangan lupa, mumpung ingat langsung masukkan tas, biar lebih gampang taruh di kantong depan tas” begitulah pesan ibu saya selalu. Padahal sebelum ibu mengingatkan, saya sudah jauh-jauh hari membuat list apa-apa saja yang akan di bawa untuk travelling ke Bali.
Sekarang, setelah menikah minyak kayu putih juga ada diantar saya dan suami. Romantis banget ya hehe. Suami sempat heran dengan kebiasaan saya yang meletakan minyak kayu putih di bawah bantal, tapi setelah saya jelaskan doi akhirnya memahami. Bahkan lama-kelamaan udah kayak mertuanya (baca: ibu saya), sering mengingatkan minyak kayu putih nya jaagan sampai kelupaan, baik saat mau tidur ataupun saat keluar rumah untuk urusan pekerjaan. Soalnya saya suka mual kalau kelamaan didalam kendaraan. Apalagi kendaraan umum, bau asap kendaraan dan asap rokok bikin sesak nafas, kepala pusing dan mual, pengen muntah rasanya. Kalau sudah begini, saya selalu usapkan minyak kayu putih di dahi, tengkuk dan hidung. Ini sangat membantu mengurangi mual dan sesak nafas.
Senangnya sekarang sudah ada Kayu Putih Aromatherapy. Banyak jenisnya malah, ada Kayu Putih Aromatherapy Green Tea sebagai Brighten Your Moodtherapy, Kayu Putih Aromatherapy Rose sebagai Mood Boostherapy, Kayu Putih Aromatherapy Ekaliptus sebagai Pure Relieving You Therapy dan Kayu Putih Aromatherapy Lavender sebagai Calm and Relaxation Therapy. Kalau saya favoritin Kayu Putih Aromatherapy Lavender, benar-benar bikin relax. Aroma Lavender memang saya suka sejak lama di tambah lagi dengan aroma dan hangatnya Kayu Putih jadi komplit deh. Apalagi saat menjelang tidur, Kayu Putih Aromatherapy Lavender selalu saya balurkan ke beberapa bagian tubuh, terutama perut, dada, punggung juga dahi. Dan kalau pakai Kayu Putih Aromatherapy Lavender nyamuk bakalan menjauh. Tidur jadi berkualitas, tambah nyenyak dan nyaman.
Terima kasih Minyak Kayu Putih Cap Lang yang telah menemani hari-hari saya dan menjadi bagian keluarga saya.