Apakah akan ada yang terpengaruh dengan kampanye buruk tersebut? Pasti ada. Terutama mereka yang mohon maaf, belum mampu memainkan nalar dan menggunakan akal sehatnya. Seharusnya mereka tahu bahwa kampanye golput adalah ajakan keliru. Mereka semestinya lebih mengandalkan prinsip daripada menelan konten media sosial sesat, karena belum tentu jelas kebenarannya.
Apa pun alasan mereka, baik pihak pengajak maupun yang memutuskan ikut ajakan, keputusan golput sesungguhnya bukanlah pilihan bijak. Dan di antara beberapa alasan yang barangkali bakal diungkap ketika ditanya, lebih banyak pasti karena faktor pesimisme. Seandainya pun ada motif untuk memperlemah kualitas pemilu (membuat angka partisipasi menurun), patut dicurigai.
Lalu mengapa harus pesimis? Meluangkan waktu dan tenaga untuk mau mencoblos di TPS tidak akan berkontribusi banyak terhadap kebaikan bangsa ini? Apakah karena tak satu pun calon yang akan dipilih jauh dari sempurna menurut pandangan mata? Atau karena memang ingin bangsa ini dibiarkan berjalan tanpa harus merepotkan diri sendiri?
Lebih lanjut, bacalah artikel: Pertimbangkan Ini Sebelum Anda Memutuskan untuk Golput.
Semoga kita tidak terus memelihara sikap apatis dan pesimis dalam hidup.
***