Mohon tunggu...
Tonny E. Nubatonis
Tonny E. Nubatonis Mohon Tunggu... Petani - Ana Lapangan

Menulis, menulis dan menulis untuk mengabadikan suara hati dan buah pikiran melalui TULISAN. Email : tonnyeliaser@gmail.com_ WA/HP : 082237201011_ Facebook : Tonny E. N

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Rahasia Menjadi Pemimpin yang Benar

29 Agustus 2018   06:48 Diperbarui: 29 Agustus 2018   09:05 699
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ketiga hal inilah yang harus menjadi sebuah pegangan dan prinsip yang hakiki dan dipegang teguh untuk menjadi seorang pemimpin yang baik. Tentu kita ketahui bahwa pemimpin yang memimpin sesuai kehendak Tuhan atau takut akan Tuhan tidak akan melakukan hal-hal yang menyimpang.

Bagi Pak Tony, seseorang akan disebut seorang pemimpin pula apabila ia mampu memberi pengaruh kepada orang disekitar lingkungannya. Pengaruh yang ditampilkan tentu bisa saja pengaruh yang positif yang membangun maupun pengaruh negatif yang merusak. 

Semua itu tergantung dari diri pemimpin itu sendiri, apakah ia sesuai dengan kriteria yang benar atau tidak seperti yang dijelaskan sebelumnya. "seorang pemimpin harus memberi pengaruh yang nyata melalui teladannya", tegasnya.

Mendengar hal tersebut, terlintas sebuah pertanyaan dalam pikiran saya. Hingga ketika beliau memberi kesempatan bagi peserta yang ingin bertanya, saya langsung mengangkat tangan tanpa ragu-ragu. 

"Pak, yang saya ketahui tentang memberi perngaruh kepada orang lain, ada dua cara yang dapat dilakukan, pertama secara verbal (langsung dengan perkataan) dan secara nonverbal (melalui teladan atau tindakan konkrit). Saya sudah menerapkan keduanya ketika saya hendak memberi pengaruh positif kepada orang lain. Namun mereka tak kunjung berubah atau terpengauh. Menurut bapak, apa lagi yang masih kurang yang belum saya lakukan atau kira-kira adakah saran dari bapak mengenai hal ini, terima kasih", tanya saya ingin tahu.

Beliau kemudian memberi jawaban yang benar-benar membuat saya tercengan dan tidak saya pikirkan sama sekali. "tidak cukup dua hal itu. Masih kurang satu hal. Kamu harus mempengaruhi pikiran mereka. Pengaruh pikiran belum kamu lakukan untuk mengubah pola pikir mereka", jawabnya menjelaskan. Walaupun tak paham seutuhnya jawaban tersebut, namun saya mencoba menceranya. 

Saya berpikir bahwa mungkin benar bahwa saya belum memberi pemahaman atau pengaruh pikiran bagi orang lain yang ingin saya pengaruhi. Saya berpikir kembali ketiga hal penting yang disampaikan beliau yaitu "Heart, Head, Hand". Saya membenarkan bahwa ternyata saya belum menerapkan hal yang kedua yaitu head (memberi pengaruh lewat pikiran).

Hal penting lainnya yang disampaikan oleh Pak Tony tentang kepempinan yaitu seorang pemimpin harus mempersiapkan penggantinya (reproduction a next leader for the next generation).

"Kita ketahui bahwa setiap orang menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri maupun bagi generasinya. Namun jika suatu komunitas atau generasi tidak dipimpin oleh seorang pemimpin yang baik dan benar maka sia-sialah harapan dan keinginan tersebut" (kak Senny Pellokila). Seorang pemimpin hingga kepemimpinannya selesai, ia harus mempersiapkan penggantinya. Ini adalah hal yang penting.

Selain itu, di kesempatan lainnya dalam materi yang dibawakan oleh pak Tony dalam diskusi dengan tema "Pilar-Pilar Kepemimpinan". Beliau yang memang sangat ahli, baik dalam penyampaian materi maupun isi materi yang disampaikan, membuat kami para peserta mudah mencerna dan mengingat kelima pilar kepemimpianan yang di sampaikan beliau. Kelima pilar tersebut yaitu character and Integrity, vision, motivation, learning, creative anda innovation. Kelima pilar tersebut direpresentasikan dalam bentuk kelima jari sehingga mudah diingat :

Jempol (Character and integrity), yang mana ini merupakan dasar dari sebuah prinsip kepemimpinan yang harus dimiliki seorang pemimpin. Seorang pemimpin akan diacungi jempol apabila ia memiliki karakter dan integritas yang utuh dan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun