Akhirnya malam ini menulis lagi. Awalnya sudah ngantuk sekali dan ingin tidur, tapi begitu melihat buku yang beberapa tahun lalu saya beli dari Gramedia tiba tiba saya ingin membagi sedikit isi buku tersebut buat teman teman kompasiana, ya barang kali saja sedikit bermanfaat.
Buku saya itu adalah biografi dan kumpulan kumpulan pemikiran sang pendiri Kompas Group yaitu Jakob Oetama. Saya merekomendasikan buku ini buat teman teman kompasiana yang kebetulan hobi membaca atau pun bingung ingin membeli buku apa.Â
Isinya sangat bagus, mulai dari bagaimana sejarah Kompas berdiri, siapa siapa saja tokoh yang terlibat di dalamnya, sampai kisah kisah yang menceritakan bagaimana para sosok di balik Kompas harus bergulat dengan berbagai tantangan zaman dan intimidasi setiap rezim. Pokoknya silahkan deh teman teman beli sendiri di gramedia ataupun toko buku lainya.
Kalau begitu langsung saja, saya akan mengkaji dan merangkum salah satu BAB yang terdapat dalam buku tersebut. Di dalam BAB 3, judul BAB nya bekerja itu All Out.
Cekidott...
Ora et labora, berdoa dan bekerja, kini tampaknya tidak lagi sekedar pernyataan tetapi perintah! Bukankah sudah seharusnya orang hidup bekerja?Betapa malangnya jika seseorang yang masih sehat, kuat, dan muda tapi tidak bekerja.
Tidak hanya tidak ada penghasilan, tetapi juga tidak ada harga diri. Hidupnya kosong. Begitupun bagi yang sudah bekerja tetapi tidak melaksanakanya secara all out, sungguh disayangkan karena orang itu telah menyia nyiakan kehidupannya.Â
Seorang pekerja, di manapun dia bekerja, dia adalah seseorang yang diberi tanggung jawab untuk melakukan pekerjaanya dengan sebaik baiknya.Â
Bukan sekadar mencari nafkah tapi dia bertanggung jawab kepada lembaga yang memberikanya pekerjaan, pimpinan yang mempekerjakanya, tapi jauh lebih penting lagi dia bertanggung jawab kepada dirinya sendiri dan kepada Tuhan sang pemberi kehidupan.
Lalu bagaimanakah kondisi pekerja di Indonesia saat ini?Jakob Oetama melihat masih rendahnya penghargaan manusia Indonesia atas pekerjaan. Hal itu terbukti dengan masih rendahnya tingkat produktivitas negara ini dalam berbagai hal.Â
Bahkan jika di bandingkan negara negara yang mengalami empat musim, Indonesia masih lah tertinggal jauh dalam berbagai bidang.Â