Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

NATO - No Action Talking Only

27 Juli 2017   18:05 Diperbarui: 7 September 2017   14:38 653
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Malu Bertanya Sesat Dijalan,Terlalu Banyak Bertanya Tak Berbuat Apapun

Pepatah lama yang masih tetap relevan untuk dijadikan pegangan hingga saat ini adalah : "Malu bertanya ,sesat dijalan". Walaupun kalau dulu bertanya pada orang orang yang ada dipinggiran jalan,kini cukup bertanya dengan google map dan pasti tidak akan keliru memberikan petunjuk. Akan tetapi orang yang terlalu banyak bertanya,akhirnya tidak berbuat mengerjakan apapun dalam hidupnya.

Ada 2 Jenis Pertanyaan

Pertama adalah bertanya, karena memang sungguh sungguh mau mengerjakannya
Kedua bertanya, untuk mencari pembenaran diri

Pertanyaan Tentang Bisnis

Kalau mau mulai menjadi pengusaha,berapa modal yang harus disediakan? Nah,tentunya tergantung mau berusaha dibidang apa ? Kalau mau mulai berusaha,dengan modal seadanya ,sesungguhnya sudah bisa melakukannya, tanpa harus menunggu modal besar. Misalnya jualan pulsa, katering, buka warung dirumah sendiri  atau memproduksi kue kue kering dan sejenisnya. Atau bisa juga memproduksi kopi bubuk atau teh kulit manis. Dengan modal sekitar 2 jutaaan rupiah ,sudah bisa memulainya.

Terus beli kopinya dimana ? Bagaimana kita bisa tahu mana kopi yang baik dan mana yang kurang baik? Kalau sudah dibeli terus selanjutnya ? Mesin penggilingnya sebaiknya merk apa? Berapa harganya? Ditoko mana yang menjualnya? Kopi bubuk itu  dicampur bahan apa supaya enak? Kemasannya sebaiknya dari apa? Perlu ijin dari depkes RI nggak ya? Untuk mendapatkan ijin home industri susah nggak ya? kemana urusnya? Berapa lama ijin baru keluar? Terus kalau sudah diproduksi  mau dipasarkan kemana? Berapa sebaiknya harga jualnya? Terus perlu gaji karyawan nggak ya? Kalau nggak ada yang mau beli gimana?

Kata Penuntupnya Adalah  :"Wah ,susah banget ya,mau jadi pengusaha"

Tulisan ini, sama sekali tidak berusaha membuat lawakan ataupun guyonan. Tapi sudah puluhan kali,saya mendapatkan pertanyaaan seperti ini,baik via WA maupun SMS. Tentu saja dengan senang hati saya akan menjawabnya. Kalau benar benar serius,saya siap untuk memberikan tuntunan, bagaimana prosedurenya. Dan tidak perlu memberikan imbalan dalam bentuk apapun.

Karena bagi saya,bisa mendapatkan kesempatan untuk membantu orang mengaplikasikan passionnya dibidang bisnis,adalah merupakan bagian dari hidup berbagi.Tapi tentunya bagi orang yang bertanya ,karena sungguh sungguh ingin mengawali bisnisnya.

Hindari Menjadi NATO

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun