Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menimbang Baik Buruknya Grup Whatsapp

27 Februari 2017   21:06 Diperbarui: 27 Februari 2017   21:15 15194
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tujuan Grup WA adalah untuk menjalin hubungan persahabatan dan kekeluargaan,sehingga dari berbagai negeri,bisa berkumpul dan bertemu,sepertti pada (foto: dokumentasi pribadi)

Mencoba Menimbang Buruk Baiknya Grup WA

Belakangan ini Grup WA,bagaikan mewabah ,merasukki seluruh lapisan masyarakat. Dari mulai  grup WA :

  • anak sekolahan
  • Alumni
  • Kesamaan profesi
  • orang kantoran
  •  arisan ibu ibu
  •  keluarga
  • satu marga
  • dan seterusnya
  • dan seterusnya

Dalam keluarga besar kami saja, ada Grup WA dari keluarga besar istri dan ada Grup WA dari silsilah ayah saya. Belum lagi Grup WA Gynastic putri kami,Grup WA Taekwondo cucu kami dan seterusnya

Hal ini tentu saja tidak terlepas dari kemajuan yang sudah dicapai di era digital ini,sehingga anak anak SD pun sudah mahir menggunakan HP untuk saling berkirim sms atau berchatting ria,antar sesama Grup WA

Manfaat Yang Dapat Dicatat:

  • Menyambung hubungan yang terputus
  • Baik karena terpisah oleh jarak,maupun karena kehilangan kontak
  • Anggota keluarga yang berada di China,Italia ,Australia,Malaysia, Jepang ,Jerman dan sebagainya,kini setiap saat dapat berkomunikasi .Bahkan saling berkirim foto foto keluarga
  • Apapun yang sedang terjadi ,seketika dapat diketahui oleh seluruh anggota grup
  • Saling menguatkan
  • Bila ada yang sakit dan kekurangan dana,maka dalam hitungan jam,dana sudah terkumpulkan
  • Bagi yang mau saling berkunjung,sudah ada yang menjemp
  • Bahkan tempat pemondokanpun sudah disediakan

Secara pribadi saya sangat merasakan manfaat keberadaan grup ini,sehingga ponakan yang sejak lahir belum pernah ditengok,tiba tiba ketika bertemu sudah berkeluarga dan punya anak yang sudah sma.

Apa Yang Terjadi 

Belasan tahun ,bahkan puluhan tahun tidak ketemu,maka tentu saja sudah selayaknya,merupakan kebahagiaan tersendiri,bisa saling melampiaskan kerinduan hati lewat chatting antar anggota keluarga melalui Grup WA ini. Akan tetapi,mungkin saking antusiasnya atau merupakan luapan emosi yang tidak terkontrol.,maka apapun di  postingkan.Kalau foto foto keluarga,tentu saja tidak menjadi masalah,tetapi mulai merambah mengirimkan foto apa saja,termasuk gambar gambar yang sama sekali tidak layak di share kan antar anggota keluarga,maupun sahabat.

Hampir setiap menit,seakan saling berlomba,anggota grup ,pagi,siang ,malam,bahkan tengah malam mengirimkan youtube , foto ,gambar atau nasihat nasihat yang entah dikutip dari mana saja.

Akibatnya, perlahan tapi pasti,satu persatu anggota Grup,mulai risih dan keluar dari Grup. Satu orang  yang merasa kecewa,akan memberitahukan kepada keluarganya,untuk tidak usah ikut lagi di Grup,karena sudah bagaikan tong sampah. Apapun dibuang kesini dan  semua orang,suka atau tidak suka,harus menampung semua sampah sampah ini.

Mulai  Mensharingkan  artikel Berbau Politik.Lupa diri,bahwa kendati satu keluarga besar,belum tentu pandangan hidupnya sama. Begitu juga sosok orang yang ditokohkan atau dipilih jadi Gubernur,belum tentu sama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun