Berbelanja di Vietnam,Bagaikan Berbelanja di Indonesia
Lagi buka buka album foto,sambil minum secangkir capucinno yang disediakan istri tercinta,ee tiba tiba mata tertuju pada foto kenangan kami dua tahunlalu ,lagi berbelanja di Saigon,ibu kota Vietnam.Nah,dari pada senyumsenyum sendiri tengok foto,kan berbahaya.Ntar dikirain sudah pikunatau kenapa kenapa gitu..Makanya,sambil tengok foto,maka jari jemarimulai mengetik.Lumayan,dapat wahyu,untuk tulis satu artikel dipagicerah dan ceria ini.
Pasar rakyat ini merupakan pasar terbesar di kota ini,mungkin kira kira mirip dengan Pasar rakyat di Tanah Abang beberapa tahun lalu,sebelum dibenahi.Kolonial Perancis membangun pasar ini di tepian SungaiSaigon yang merupakan sebuah sungai yang membagi dua kota ini.
- kios busana Muslim
- makananhalal
- dalampasar ,bisa beli minuman
- tawarmenawarÂ
- amburadul
- awascopet
Kalautidak paham seni tawar menawar,yaa bakalan terbeli barang mahal.Kalau perlu sebelum kesini,kursus online terlebih dulu dengan orang Padang,untuk urusan tawar menawar.Gratis koq.. sungguh.
Mengapa?Karena harganya bisa jadi cuma separuh atau bahkan kurang dari padaharga yang ditawarkan.Sekali melirik,maka calon pembeli,akan dicecarterus,tak ubahnya bagaikan jaksa mencecar pertanyaan kepada terdakwa.Sampai kita ,jadi membeli barangnya.Â
Dalam  hal transportasi sangat mirip dengan Yogya.,karena sebagian besar warga menggunakan sepeda motor.
Begitu juga,kalau diYogya ada nasi kucing ,seharga Rp.2.500 rupiah, maka harga makanandisini berkisar sekitar 15.000 Vietnam Dong, atau kira kira senilai7.500 ribu rupiah uang kita.Dalam porsi yang lebih besar dari nasikucing, Jadi boleh dikatakan ,harga makanan "rakyat"disini, sangat  Kendati tempatnya dipinggir jalan dan hanya menyediakan bangku plastik yang tingginya hanya 20 cm.namun secara keseluruhan makanan dan minuman cukup bersih.Â