Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Seluruh Gereja di Perth Ditutup, Tak Ada yang Protes

21 Maret 2020   10:50 Diperbarui: 21 Maret 2020   11:05 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uskup Agung Timothy Costelloe /http://www.perthcatholic.org.au/

Malahan Bersyukur Karena Terbebas dari  Rasa Bersalah Tidak Hadir Misa Minggu

The decision I have taken, reluctantly and deeply conscious of its gravity, to temporarily suspend all public Masses in the Archdiocese of Perth, is based on my deep conviction that as a Christian community we must act in the best interests of all the members of our society.  The government has directed that, at least as I write this letter, all indoor gatherings of more than 100 people must be cancelled.  When less than 100 people gather, they must practice “social distancing”.  These measures are designed to slow down the transmission of COVID‑19.  While the decision to temporarily suspend all public Masses goes beyond the strict requirements of the government as they presently stand, I have judged that, in order to fully respect the intention of the government in issuing these directives, we as a Catholic community can best express our commitment to the well-being of everyone in our community by taking the action that I have.

Di Seluruh Gereja Katholik di Perth Misa Ditiadakan

Gereja Katolik telah menangguhkan semua massa publik di Keuskupan Agung Perth termasuk Misa pada  hari Minggu.

Uskup Agung Timothy Costelloe mengumumkan perubahan itu karena arahan baru dari Pemerintah Federal sehubungan dengan mengganasnya coronavirus yang dikenal dengan nama resmi Covid -19

105 paroki di bawah payung Keuskupan Agung Perth, yang mencakup wilayah hingga Cervantes dan timur menuju Southern Cross, yang akan terkena dampak aturan ini. Sedangkan untuk acara pembaptisan dan pernikahan ,serta upacara pemakaman tetap dibuka kesempatan,selama hanya dihadiri oleh orang dalam jumlah terbatas 

Keterangan Tambahan

Pernyataan resmi dari Uskup Agung ini disambut dengan lega oleh umat. Karena dengan adanya pengumuman ini, maka umat terbebas dari rasa bersalah karena tidak menghadiri Misa Minggu. Sebagai infomrasi, bagi umat Katholik dan Kristen pada umumnya menghadiri kebaktian pada setiap hari Minggu adalah wajib hukumnya.

Hari Minggu lalu, kami masih tetap menghadiri Misa pada hari Minggu di gereja Redemptory, tapi yang hadir hanya sekitar 50 an umat, dimana tidak  ada acara "Salam damai", serta tidak ada acara menyambut komuni dalam bentuk minum dari Piala. Tidak dinyatakan hingga kapan Misa ditiadakan. 

Sumber berita : [1] dan [2]

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun