Mohon tunggu...
The Jaya Suteja
The Jaya Suteja Mohon Tunggu... Dosen - Tenaga Pendidik di Universitas Surabaya

Tenaga Pendidik d Universitas Surabaya yang tinggal di Sidoarjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sebuah Prediksi New Normal dalam Kehidupan Kampus Pasca-Pandemi Covid-19

20 Mei 2020   19:52 Diperbarui: 28 Mei 2020   06:40 2771
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustration by Freepik

Kondisi new normal pasca pandemi Covid-19 adalah keadaan di mana muncul pola hidup normal yang baru setelah terjadi pandemi Covid-19. Dalam konteks pendidikan di perguruan tinggi, pola hidup normal yang baru sudah mulai terbentuk pada aspek pembelajaran. 

Sebagai contoh, kurikulum telah diubah menyesuaikan keadaan pasca-Covid-19. Penyampaian materi pelajaran yang sebelumnya dilakukan secara tatap muka telah diganti menjadi melalui media digital.

Setelah pola hidup baru ini berjalan beberapa waktu, mahasiswa ternyata masih menginginkan adanya interaksi dengan lingkungan kampus baik dengan ruang kelas dan fasilitas lain maupun dengan sesama mahasiswa dan dosen.

Oleh karena itu, kombinasi kegiatan belajar mengajar secara tatap muka dan melalui media digital diprediksi akan banyak digunakan. Sebagai akibatnya, kondisi new normal di kehidupan kampus tidak hanya akan terjadi pada aspek pembelajaran. Masih ada aspek lain yang akan berubah dan kemudian menemukan kondisi normal yang baru.

Artikel ini mencoba mengidentifikasi beberapa aspek di kampus yang akan terdampak dan memprediksi kondisi new normal pada masing-masing aspek tersebut. Ada beberapa aspek kehidupan kampus yang akan berubah seperti kemahasiswaan, sumber daya manusia, layanan administrasi akademik dan keuangan, dan sarana dan prasarana.

  • Mahasiswa

Aspek yang pasti terdampak adalah kemahasiswaan karena mahasiswa adalah salah satu pemangku kepentingan utama di pendidikan tinggi. Mulai dari pintu masuk kampus, mahasiswa akan dibiasakan untuk diseleksi apakah dalam kondisi sehat atau kurang sehat. 

Mahasiswa yang kurang sehat akan diminta untuk pulang agar tidak menulari ataupun tertulari sakit penyakit. Setelah itu, mahasiswa juga akan dibersihkan dari berbagai macam penyebab penyakit seperti bakteri. Selain itu, alat perlindungan diri seperti masker akan wajib digunakan oleh mahasiswa di dalam kampus.

Pada saat di kelas, mahasiswa akan menemui lebih sedikit teman sekelas pada mata kuliah yang sama karena kapasitas peserta didik tiap kelas akan dikurangi. 

Kehadiran mahasiswa di kelas akan berkurang karena beberapa pertemuan belajar mengajar secara tatap muka akan digantikan dengan melalui media elektronik di kediaman masing-masing. 

Selain itu, proses presensi yang selama ini dilakukan menggunakan kertas presensi akan diganti menjadi “contactless” untuk mengurangi sentuhan antar mahasiswa. 

Pembelajaran untuk mencapai keterampilan tertentu yang selama ini disampaikan melalui praktikum akan dikombinasikan dengan animasi interaktif yang mampu menggantikan materi tertentu dan dapat dilakukan di kediaman masing-masing.

Hal yang sama akan juga terjadi pada saat mahasiswa mengikuti kegiatan kemahasiswaan di luar kelas. Protokol baru akan diterapkan dalam pelaksanaan kegiatan kemahasiswaan. 

Peserta kegiatan kemahasiswaan di dalam kampus akan dibatasi bahkan jika memungkinkan diubah menjadi kegiatan yang menggunakan media elektronik secara daring. Kegiatan kemahasiswaan dalam bentuk olahraga elektronik akan semakin menggantikan kegiatan dalam bentuk fisik.

Kesejahteraan mahasiswa akan diperhatikan dan diupayakan dengan metode yang berbeda. Klinik medis akan sangat proaktif untuk menginformasikan tentang cara hidup sehat dengan menggunakan berbagai media dan mengadakan aktivitas yang mendukung cara hidup sehat. 

Mahasiswa yang membutuhkan konseling dapat memilih akan menggunakan media elektronik atau tatap muka. Konseling secara tatap muka akan dilakukan dengan bantuan sarana yang berorientasi pada kesehatan manusia seperti menggunakan meja konseling dengan desain khusus. Kantin sebagai penyedia kebutuhan makanan dan minuman juga akan berubah. 

Makanan dan minuman yang disediakan akan tertutup rapi dan dijual dalam bentuk khusus untuk dibawa keluar. Buku-buku yang ada di perpustakaan akan semakin sedikit dan digantikan dengan komputer untuk bisa mengakses buku digital

Peminjaman buku non-digital juga akan dilakukan secara daring dengan berbantukan fitur QR-code. Sementara itu, tata letak perpustakaan juga akan bertransformasi dari tempat penyimpanan buku menjadi tempat diskusi yang berorientasi pada kesehatan manusia.

  • Sumber Daya Manusia

Selain mahasiswa, sumber daya manusia di pendidikan tinggi juga akan mempunyai pola hidup yang baru. Tenaga pendidik dan tenaga kependidikan akan dikelompokkan berdasarkan resiko penularan.

Mereka yang mempunyai risiko tinggi akan diberi perlakuan khusus seperti mempunyai ruang kerja tersendiri. Kesehatan mereka juga akan lebih diperhatikan dengan melakukan pengecekan rutin oleh klinik medis. Tenaga pendidik juga akan membawa peralatan ajar dan peralatan minum sendiri ke dalam kelas untuk menghindari resiko penularan.

  • Layanan Administrasi Akademik & Keuangan

Layanan administrasi baik terkait administrasi akademik maupun keuangan juga akan berubah. Antrian mahasiswa baik itu untuk melakukan cuti, berhenti studi, atau layanan administrasi lain akan diminimalkan dengan menggunakan sistem reservasi secara daring.

Layanan keuangan juga akan dilakukan dengan melakukan reservasi terlebih dahulu. Dokumen akademik seperti Kartu Hasil Studi, Transkrip, dan dokumen lain akan dapat diminta dan diunduh secara daring.

Dokumen yang tidak dapat diunduh secara daring seperti ijasah akan dibagikan dengan sistem drive thru melalui reservasi untuk menghindari penumpukan massa.

  • Sarana & Prasarana

Karena adanya perubahan pada aspek pembelajaran, sarana dan prasarana juga akan ikut berubah. Teknologi dan inovasi akan semakin digunakan untuk menunjang perubahan. 

Sebagai contoh, sensor infra-red akan digunakan untuk mempercepat proses pengecekan kesehatan di pintu masuk. Lebar pita internet akan terus ditingkatkan untuk menunjang proses pembelajaran maupun kegiatan lain yang dilakukan secara daring. 

Kapasitas sarana yang ada di kampus seperti shuttle bus dan lift akan dibatasi. Pembatasan dapat dilakukan dengan sentuhan inovasi seperti misalnya diberi pintu putar berindeks ataupun hanya diberi tanda pada bagian lantai. Ruang kuliah tidak hanya akan dibersihkan tapi juga didesinfeksi setiap selesai digunakan. 

Selain itu, semua kamar kecil akan diperlengkapi dengan bahan seperti sabun atau hand sanitizer yang dikontrol dengan teknologi sehingga terjaga ketersediaannya.

Kondisi new normal di kehidupan kampus yang akan terbentuk sangat dipengaruhi oleh kebijakan dari pemangku kepentingan baik internal maupun eksternal. 

Oleh karena itu, prediksi kondisi new normal ini dapat berubah sewaktu-waktu. Walaupun begitu, prediksi ini perlu untuk diantisipasi sehingga proses pendidikan tidak kemudian tergagap-gagap dalam menyikapi kondisi new normal pasca pandemi Covid-19.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun